Ahok Tolak APBD Gunakan Format Lama

Kamis, 12 Februari 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 16261

 Basuki : Kemendagri Masih Pakai Format APBD Lama

(Foto: doc)

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersikukuh menggunakan format baru dalam pengajuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015, meskipun format tersebut ditolak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Sebab, format baru tersebut menggunakan sistem e-budgeting sehingga tidak perlu lagi tanda tangan persetujuan pimpinan dewan sebagaimana format lama yang diinginkan Kemendagri.

Itu yang saya bilang, tidak ada APBD tandingan. Yang jadi persoalan kita sekarang, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) masih pakai format lama yang mesti ada tandatangan di setiap lembar anggaran oleh Ketua dan Wakil Ketua DPRD DKI

“Itu yang saya bilang, tidak ada APBD tandingan. Yang jadi persoalan kita sekarang, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) masih pakai format lama yang mesti ada tanda tangan di setiap lembar anggaran oleh Ketua dan Wakil Ketua DPRD DKI,” kata Basuki di Balaikota, Kamis (12/2).

Basuki mengatakan, pihaknya bersikukuh menolak memakai format lama dalam APBD DKI 2015, karena pengalaman selama dua anggaran sebelumnya yakni 2013 dan 2014, penggunaan format lama membuka peluang bagi oknum dewan untuk memasukkan program titipan ke dalam APBD DKI.

“APBD 2013 dan 2014 kita ditipu. Sudah dibahas tapi coret lagi. Masa staf DPRD ketik masih dicampuri, makanya SKPD sering kaget. Kita tidak masukkan muncul, malah yang kita minta hilang,” ujarnya.

Alhasil, menurut Basuki, banyak program pembangunan yang diusulkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di dalam APBD hilang mendadak. Karena itu, pihaknya memilih menggunakan sistem e-budgeting dalam penyusunan APBD DKI 2015 yang tidak membutuhkan tanda tangan persetujuan dari Ketua dan Wakil Ketua DPRD seperti format lama.

“Saya mau pakai e-budgeting saja karena tidak pakai tanda tangan mereka (pimpinan DPRD). Tapi, Mendagri tetap maksa pakai format yang lama. Saya tidak mau,” tegasnya.

Ia menjelaskan, persoalan tersebut telah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditindaklanjuti dengan menginstruksikan Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil.

“Menko Perekonomian minta Mendagri mengikuti format e-budgeting DKI, karena ini akan menjadi model nasional. Kalau tidak, kita bisa ditipu lagi kayak dulu, sama saya dua tahun ditipu. Saya cuma lima tahun jadi gubernur,” jelasnya. 

BERITA TERKAIT
Februari, DKI Harap APBD 2015 Bisa Digunakan

Februari, DKI Harap APBD 2015 Bisa Digunakan

Senin, 02 Februari 2015 9775

e budgeting ilustrasi

Basuki Klaim E-Budgeting Hemat Rp 5,3 Triliun

Selasa, 03 Februari 2015 5597

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD)

DKI Stop Dana Hibah ke 4 Kota Tetangga

Minggu, 01 Februari 2015 8671

APBD DKI 2015 Disahkan Rp 73,08 Triliun

APBD DKI 2015 Disahkan Rp 73,08 Triliun

Selasa, 27 Januari 2015 16326

palu_sidang_uang_apbd.jpg

Dewan Targetkan APBD DKI 2015 Disahkan 16 Februari

Senin, 12 Januari 2015 8403

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468519

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307258

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285067

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283964

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282638

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks