Selasa, 03 Februari 2015 Reporter: Folmer Editor: Agustian Anas 5598
(Foto: doc)
Sistem e-budgeting yang telah diterapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada penggunaan anggaran 2015 mulai membuahkan hasil. Buktinya, sistem penyusunan anggaran secara elektronik ini mampu menghemat anggaran mencapai Rp 5,3 triliun.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, penerapan sistem e-budgeting mampu menghemat anggaran yang tidak efisien serta sekadar membuang anggaran secara percuma.
"Di dalam sistem ini, kata sosialisasi nggak boleh, beli mesin penghancur kertas, penghitung duit, nggak boleh. Begitu masuk ke komputer, sistem kami menolak," ujar Basuki, di Balaikota, Senin (2/2).
Dengan e-budgeting, lanjut Basuki, sejumlah anggaran yang tidak memiliki nilai atau fungsi penting akan langsung dieliminasi. Alhasil, APBD DKI 2015 yang telah disahkan oleh dewan beberapa hari lalu bisa menghemat anggaran cukup besar.
"
Kemarin tahu nggak, berapa uang yang kita dapat dari oknum pegawai yang masih bandel mau masukin? Itu nilainya Rp 4, 3 triliun. Semalam ada yang masukin lagi, nilainya mencapai Rp 1 triliun. Jadi Rp 5,3 triliun kita hemat dari sistem e-budgeting ," ungkap mantan Bupati Belitung Timur itu.