Jumat, 21 Agustus 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Rio Sandiputra 2124
(Foto: doc)
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menggalakkan Diversifikasi Pangan Lokal. Masyarakat harus mulai bisa mengolah makanan pokok berbahan dasar non beras dan non terigu.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Darjamuni mengatakan, hal ini sebagai antisipasi jika lumbung-lumbung beras tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Ini juga merupakan turunan dari program Pemerintah Pusat yang dicanangkannya melalui Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal Untuk Ketahanan Pangan serentak di 34 provinsi pada Rabu (19/8).
"Ini sangat penting mengingat potensi pangan lokal kita non beras sangat besar
," ucap Darjamuni, Jumat (21/8).Sesuai moto pencanangan Nasional 'Sehat Dengan Pangan Lokal dan Kenyang Tidak Harus Nasi', gerakan ini mengajak semua pihak untuk mulai mengkonsumsi pangan-pangan lokal selain bersumber dari beras dan gandum.
"Saya mengajak kita semua untuk mencoba dan memulai mengkonsumsi pangan dengan bahan non beras dan non terigu," kata Darjamuni.
Darjamuni menjelaskan, potensi pangan lokal sangat besar dan dapat dikembangkan. Melalui pengolahan yang baik dan benar maka berbagai jenis olahan pangan lokal seperti dari bahan talas, ubi jalar, ubi kayu, jagung, sagu, gembili, dan lain-lain akan lebih menarik dan bergizi.
"Dalam rangka pengembangan konsumsi pangan lokal saat ini telah banyak ditemukan kreasi berbagai jenis olahan pangan non beras, non terigu dan kita dapat mencobanya dan dijamin lebih sehat, lezat, dan bergizi," jelasnya.
Darjamuni menambahkan, selain webinar tentang diversifikasi pangan lokal untuk ketahanan pangan juga dilakukan diantaranya, webinar pelatihan pengolahan pangan lokal berbasis sayuran seperti, puding jagung brokoli dan pizza sayuran berbahan pengganti terigu dari kol/kubis.
Kemudian webinar pelatihan berbasis menu kekinian seperti, pancake ubi dan salad ubi ungu. "Pelatihan ini kami harapkan dapat menambah pengetahuan dan keterampilan kita untuk membuat menu pangan berbahan non beras non terigu," tandas Darjamuni.