Berada di Kawasan Cagar Budaya, Penataaan Kampung Akuarium Tingkatkan Sektor Ekonomi dan Pariwisata

Jumat, 14 Agustus 2020 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Budhy Tristanto 2930

Pemkot Jaksel Gelar Rapat Virtual Penanganan Covid-19 Dengan SKPD

(Foto: doc)

Dalam rangka mewujudkan Ibu Kota Jakarta yang maju kotanya dan bahagia warganya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya mewujudkan impian warga Jakarta dalam hal hunian yang layak.

Perencanaan pembangunan Kampung Akuarium dilakukan kolaboratif bersama warga.

Kampung Akuarium yang berlokasi di Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara adalah salah satu RW Kumuh yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik. Oleh karena itu, pada tahun 2018 Pemprov DKI Jakarta melaksanakan Program Peningkatan Kualitas Permukiman melalui Community Action Plan (CAP) di lokasi ini. Proses CAP dimulai dari sosialisasi, rembuk RW, FGD hingga penyusunan rencana penataan kampung dengan melibatkan masyarakat setempat.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta, Sarjoko menjelaskan, bahwa Kampung Akuarium dibangun paling awal dengan mempertimbangkan kesiapan dari sisi masyarakatnya maupun administratif.

"Kampung Akuarium dapat dibangun karena lahan Kampung Akuarium merupakan aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan peruntukan lahannya sesuai dengan rencana tata ruang," ujar Sarjoko, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta, Jumat (14/8).

Sarjoko juga menyatakan proses penataan Kampung Akuarium tergolong unik karena berada di kawasan Kota Tua.

"Kampung Akuarium telah melewati diskusi yang cukup panjang, melewati pembahasan dan penyesuaian-penyesuaian yang dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku sebagai hunian massal di kawasan Cagar Budaya Kota Tua Jakarta," terang Sarjoko.

Pada mulanya, lahan yang akan dibangun Kampung Susun Akuarium ini merupakan pulau hasil sedimentasi tanah yang dibawa aliran sungai Ciliwung menuju muara. Sedimentasi tersebut terbentuk pada abad 18 dan berbentuk seperti pulau serta terletak di antara Museum Bahari dan Pelabuhan Sunda Kelapa. Sejarah lokasi ini tidak bisa lepas dari sejarah Batavia hingga jelang masa kemerdekaan dan sejarah kontemporer Jakarta sendiri termasuk pasca reformasi.

Pada tahun 1950, nama Akuarium menggantikan nama Pusat Laboratorium Penelitian Laut ketika Pemerintah Indonesia mengambil alih laboratorium tersebut dari Belanda. Pusat laboratorium ini kemudian dijadikan Wisata Akuarium oleh Pemerintah Kota Jakarta saat itu. Sejarah tersebut turut melekat pada warga Kampung Akuarium.

"Kami ini disebutnya “orang kota asli” karena kami lahir dan tinggal di kawasan cagar budaya. Kami hidup dengan sejarah, kenal dekat dengan sejarah Jakarta yang dulunya bernama Batavia. Jadi tinggal di sini merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya karena berada di lingkup kawasan sejarah besar Jakarta," terang Diani, salah satu warga Kampung Akuarium.

Diani berharap, agar penataan Kampung Akuarium dapat membuktikan bahwa warga kampung dapat tetap hidup berdampingan dengan situs cagar budaya. Selain itu, dibangunnya Kampung Susun Akuarium diharapkan dapat meningkatkan ekonomi warga sekitar melalui sektor pariwisata.

"Ada banyak efek positif sebagai warga yang tinggal di sini. Sebagian dari kami bisa mendapat mata pencaharian seperti menjadi tour guide atau berkarya lewat souvenir. Dulunya juga banyak turis-turis asing yang tinggal di rumah warga saat melakukan wisata di kawasan Kota Tua dan sekitarnya," lanjut Diani.

Perencanaan pembangunan Kampung Akuarium dilakukan kolaboratif bersama warga. Warga Kampung Akuarium memberikan desain awal kampung akuarium kepada Pemprov DKI Jakarta untuk diteruskan menjadi desain perencanaan oleh Dinas perumahan dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta. Pendekatan kolaboratif pada pembangunan kembali kampung akuarium diharapkan akan menjadi titik awal penataan permukiman yang kolaboratif di DKI Jakarta.

Diani berharap program penataan Kampung Akuarium dapat menjadi contoh kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.

BERITA TERKAIT
Desain Pembangunan Kolaboratif Kampung Akuarium Dipamerkan

Desain Pembangunan Kolaboratif Kampung Akuarium Dipamerkan

Sabtu, 21 September 2019 2553

 Jakarta Urban Kampung Conference 2019, Anies Ingin Regenerasi Kampung Untuk Pemukiman Sehat Dan Lay

Anies Ingin Regenerasi Kampung untuk Pemukiman Sehat dan Layak

Senin, 16 September 2019 2283

Wajah Baru Pesisir Jakarta, Upaya Pemulihan Lingkungan Teluk Jakarta dan Peningkatan Keadilan Sosial

Wajah Baru Pesisir Jakarta, Upaya Pemulihan Lingkungan Teluk Jakarta dan Tingkatkan Keadilan Sosial

Jumat, 24 Januari 2020 1668

Festival Akuarium, Festival Yang Membawa Berkah Bagi Pedagang

Festival Akuarium Bawa Berkah Tersendiri Bagi Pedagang

Minggu, 20 Oktober 2019 1757

Festival Akuarium Hadirkan Edukasi Ramah Lingkungan

Festival Akuarium Hadirkan Edukasi Ramah Lingkungan

Minggu, 20 Oktober 2019 2131

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468505

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307241

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285053

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282630

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks