Selasa, 11 Agustus 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Erikyanri Maulana 2222
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan ingin Pasar Minggu kembali menjadi sentra buah-buahan yang dapat menjadi salah satu ikon kota Jakarta layaknya tahun 1960 sampai 1980-an.
Dia menjelaskan, berangkat dari sejarahnya, keragaman buah membuat nama Pasar Minggu tersohor hingga ke pelosok negeri. Selain itu, lagu Papaya Cha Cha
yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Adikarso tahun 1955 sangat merepresentasikan Pasar Minggu di masa itu."Pasar Minggu kala itu identik dengan pasar buah-buahan. Kini kondisi Pasar Minggu berubah, tidak lagi sebagai sentra buah seperti dulu. Walaupun saat ini masih ada buah-buahan, tapi kebanyakan dipasok dari luar atau impor," ujar August saat melakukan reses menyerap aspirasi warga Jalan Ampera Raya Gang Kancil RT 03/09, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (11/8).
Untuk itu, dia meminta Dinas PPKUKM DKI Jakarta melakukan penataan lokasi pedagang buah dan menjadikannya sebagai binaan. Selain sebagai ikon kota Jakarta, perekonomian pedagang buah lokal bisa kembali menggeliat.
"Justru seperti itu mendukung perputaran roda perekonomian, memberikan pemasukan dan pendapatan bagi para pedagang buah. Bisa dicarikan tempat lain tapi masih di Pasar Minggu. Di situ memang sejarahnya dijual berbagai jenis buah produk lokal," kata August.
Di tengah kondisi pandemi seperti saat ini diharapkan perekonomian warga khususnya pedagang buah di Pasar Minggu membaik. Menurutnya, penataan pedagang buah di Pasar Minggu juga bisa menjadi solusi terhadap kekhawatiran masuknya buah-buah impor masuk ke sana.
"Itu sudah berlangsung lama, saya setuju dan ingatkan warga belilah produk lokal. Yang kami harapakn sebenarnya dengan adanya situasi ini warga-warga ini perlu dibina untuk kuliner, khususnya buah," tandas August.