Rabu, 11 Februari 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Dunih 4006
(Foto: doc)
Kasus pemadaman listrik di rumah pompa Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (9/2) lalu, saat hujan sedang deras-derasnya membuat Istana dan sejumlah pemukiman di Jakarta kebanjiran. Agar kasus serupa tidak terulang lagi, Pemprov DKI meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuatkan gardu listrik sendiri untuk operasional rumah pompa di ibu kota.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat mengatakan, rumah pompa harusnya masuk ke dalam objek vital. Sehingga harus memiliki gardu listrik tersendiri. Sebab, saat terjadi pemadaman di daerah yang terendam banjir, khusus untuk gardu rumah pompa bisa tetap menyala.
"Semua masalah pasti ada solusinya. Pompa kita harusnya diberi gardu listrik sendiri, terpisah dengan kawasan sekitar. Jadi kalau PLN mau mematikan listrik, pompa air juga masuk objek vital," kata Djarot, saat meninjau banjir di Kompleks Kodamar, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (11/2).
Dia mengaku akan mengirimkan surat untuk permintaan pembuatan gardu listrik khusus rumah pompa. Usulan ini muncul, setelah melihat contoh kasus di beberapa lokasi pada musim banjir kali ini.
"Kami akan ajukan surat ke PLN buat gardu sendiri untuk rumah pompa," kata mantan Walikota Blitar itu.
Selain pembuatan gardu listrik, solusi lain yang akan dilakukan adalah pemasangan genset di setiap rumah pompa yang ada. Karena genset bisa menjadi alternatif saat aliran listrik padam.
"Kita akan pasang genset juga di tiap rumah pompa, agar saat aliran listrik padam kita tetap fungsikan rumah pompa," ucapnya.