Jumat, 03 Juli 2020 Reporter: Nurito Editor: Erikyanri Maulana 1862
(Foto: Nurito)
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur mengerahkan ratusan personelnya untuk melakukan pengawasan selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT).
Wali Kota Jakarta Timur, Muhammad Anwar mengatakan, hari ini pihaknya menggelar apel yang diikuti 500 personel gabungan untuk pengamanan kawasan KBT agar steril dari pedagang kaki lima (PKL). Ratusan petugas tersebut nantinya akan berjaga setiap hari dan terbagi dalam dua sif yakni mulai pukul 06.00 - 12.00 dan pukul 15.00 - 22.00.
"Apel yang diikuti 500 personel ini bukti unsur tiga pilar solid dan berkomitmen agar selama masa PSBB transisi tidak boleh lagi ada PKL yang berjualan di sepanjang KBT," ujar Anwar usai mengikuti apel di Pintu Air KBT, Jumat (3/7) sore.
Dikatakan Anwar, di masa perpanjangan PSBB transisi ini pihaknya akan memperketat pengawasan di tempat keramaian yang disinyalir bisa menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 seperti pasar tradisional, pasar modern atau di kawasan sepanjang KBT.
Kepala Satpol PP Jakarta Timur, Budi Novian menambahkan, pengawasan di kawasan KBT dilakukan setiap hari selama 14 hari ke depan. Jika pada Senin - Jumat jumlah personel yang dikerahkan sebanyak 300 perseonel, maka pada Sabtu dan Minggu jumlahnya ditambah hingga 500 personel. Penjagaan akan dilakukan mulai dari Jembatan Pondok Kopi hingga Jembatan Cipinang Besar Selatan sepanjang 2,7 kilometer.
"Kami imbau agar selama masa transisi ini para PKL juga mematuhi aturan PSBB dan tidak boleh berjualan di sepanjang KBT. Jika nekat melanggar maka akan ditindak tegas sesuai Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum," tandasnya.