Kamis, 05 Februari 2015 Reporter: Nurito Editor: Dunih 2934
(Foto: Nurito)
Minimnya armada dan sumber daya manusia (SDM) yang ada, menjadi pekerjaan rumah dalam upaya penanganan sampah di Jakarta Timur. Tak heran jika di sejumlah tempat pembuangan sampah (TPS) masih terjadi penumpukan. Namun, begitu Sudin Kebersihan Jakarta Timur tetap mengupayakan revitalisasi armada tua dengan yang baru agar pengangkutan sampah menjadi lebih maksimal.
Kasudin Kebersihan Jakarta Timur, Marnaek Siahaan mengatakan, produksi sampah di wilayahnya setiap hari mencapai 1.849 ton. Namun, yang terangkut oleh kendaraan dinas hanya 744 ton. Kemudian oleh kendaraan swasta sebanyak 702 ton per hari dan kendaraan swa dari Sudin Pertamanan sebanyak 40 ton. Sehingga total sampah yang terangkut setiap harinya hanya 1.486 ton. Sisanya diangkut pada keesokan harinya bersamaan dengan sampah baru.
"Armada dan SDM masih sangat minim, baru ada 70 persen sehingga kurang 30 persen. Makanya sampah belum bisa diangkut maksimal. Namun, kita pastikan seluruh sampah dapat teratasi secara maksimal," ujar Marnaek Siahaan, Kamis (5/2).
Ia mengakui, saat ini jumlah armada yang ada sebanyak 186 unit dan milik swasta sebanyak 79 unit. Dari jumlah itu, hanya 154 armada yang masih efektif digunakan. Selebihnya sudah tidak laik jalan karena usianya sudah lebih dari 30 tahun. Sedangkan jumlah petugas di lapangan hanya 630 pegawai lepas dan 240 pegawai lepas khusus di taman.
Untuk kebutuhan pengangkutan sampah, tahun 2015 ini pihaknya mengusulkan 16 unit armada baru. Sedangkan 76 armada akan dimusnahkan karena sudah tak layak pakai. Hanya saja dari usulan 76 armada itu, baru 44 armada yang disetujui. Sementara untuk armada yang tidak layak pakai akan dihibahkan ke Bekasi.