Selasa, 09 Juni 2020 Reporter: Folmer Editor: Toni Riyanto 1872
(Foto: doc)
Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menginginkan agar transportasi umum yang dioperasikan saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi dapat diperbanyak untuk mencegah terjadinya penumpukan penumpang.
Ketua DTKJ, Haris Muhamadun mengatakan, dalam pelaksanaan PSBB transisi yang sudah dimulai sejak Senin (8/6), terdapat temuan masih terjadinya penumpukan penumpang karena adanya pembatasan kapasitas angkut sebagai bagian protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
"Terutama di kawasan stasiun kereta api, khususnya pada pagi dan sore hari masih terjadi penumpukan penumpang," ujarnya, Selasa (9/6).
Haris menjelaskan, penumpukan di sejumlah stasiun kereta api di antaranya terjadi di Stasiun Tanah Abang disebabkan jumlah penumpang yang akan diangkut lebih banyak dengan armada bus Transjakarta yang dioperasionalkan.
"Kami menyarankan pengerahan armada bus lainnya seperti, bus pariwisata maupun Jaklingko untuk membantu penangkutan penumpang di stasiun kereta api agar tidak terjadi penumpukan khususnya pada pagi dan sore hari," terangnya.
Ia menambahkan, sejak pemberlakuan PSBB transisi di Jakarta, para pengguna transportasi umum sudah mematuhi untuk menggunakan masker.
"Kita berharap para pengguna transportasi umum bisa terus melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19
," ungkapnya.Ia menambahkan, DTKJ juga menerima aspirasi warga terkait rencana penerapan genap ganjil kendaraan bermotor selama masa PSBB transisi di Ibukota.
"Hingga saat ini kami masih melakukan kajian terkait perlu atau tidaknya penerapan genap ganjil kendaraan bermotor selama masa PSBB transisi," tandasnya.