Selasa, 03 Februari 2015 Reporter: Rio Sandiputra Editor: Lopi Kasim 5005
(Foto: doc)
Untuk memastikan kenyamanan dan keamanan warga, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggunakan sistem teknologi berbasis android dan closed circuit television (CCTV). Nantinya sistem tersebut akan menjadi alat pemantau langsung titik-titik rawan kejahatan di ibu kota.
"Kita harus yakinkan bahwa Anda aman. Akan kita pakai sistem android sebagai sarana untuk menerima laporan masyarakat," ujar Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, saat menghadiri gelar hasil Operasi Bina Kusuma dan Cipta Kondisi 2015, di lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, Selasa (3/2).
Dengan sistem tersebut, kata Basuki, masyarakat bisa langsung menandai kawasan atau wilayah yang masuk dalam kategori rawan. Dengan begitu, personel Satpol PP terdekat akan bisa langsung melakukan pengecekan. "Misalkan di gang ada tanda merah, akan langsung kita kirim tim Satpol PP terdekat untuk melakukan pengecekan. Jika ada tindak premanisme di sana, langsung kita koordinasikan dengan polisi untuk penindakan," jelasnya.
Bukan hanya itu, lanjut Basuki, Pemprov DKI juga akan memasang CCTV dengan teknologi tinggi dan akan terintegrasi dengan sistem keamanan polisi. "Kami pasang CCTV yang bisa lihat nomor dan wajah, mungkin akhir tahun bisa berjalan optimal. Semua sisi jalan kita pasang terminal parking economic dan wajib ada CCTV," tuturnya.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono menegaskan, pihaknya akan menindak setiap orang yang melakukan tindak premanisme. "Negara tidak boleh kalah dengan aksi kejahatan seperti premanisme dan lain sebagainya. Dalam rangka pencegahan kita lebih bagus," tegas Unggung.
Dalam operasi ini pihak Polda Metro Jaya berhasil mengamankan 2.785 preman, dengan barang bukti berupa 4 pucuk senjata api. 71 pucuk senjata tajam, 88 unit sepeda motor, 20 unit kendaraan mobil, 99 unit ponsel, dan minuman keras sebanyak 14.319 botol.