Kamis, 28 Mei 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1532
(Foto: doc)
Harga beragam kebutuhan pangan di Jakarta selama Ramadan dan Lebaran tahun ini relatif stabil karena tidak terjadi lonjakan harga secara signifikan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Darjamuni mengatakan, berdasarkan pemantauan serentak di pasar tradisional yang tersebar di lima wilayah kota pada tanggal 14 sampai 20 Mei 2020 komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah bawang merah dan gula pasir.
"Untuk mengantisipasi kelangkaan bawang merah Perumda Pasar Jaya akan melalukan kontrak farming dengan poktan/gapoktan bawang merah. Selain itu, untuk menjaga stok juga akan dioptimalkan melalui mesin CAS," ujarnya, Kamis (28/5).
Darjamuni menjelaskan, untuk menyediakan stok gula pasir, Perum Bulog dan PT Food Station Tjipinang Jaya memiliki stok yang cukup. Sesuai dengan rencana bisnisnya, PT Food Station Tjipinang Jaya terus berupaya mencari pasokan gula pasir dari berbagai pihak.
"Alhamdulillah hingga saat ini stok gula pasir di Bulog Divisi Regional DKI Jakarta Banten dan PT Food Station Tjipinang Jaya tersedia cukup untuk pemenuhan kebutuhan gula pasir dua bulan ke depan. Bulog juga melakukan operasi pasar gula pasir," terangnya.
Menurutnya, untuk stok beras yang tersedia di Bulog, PT Food Station Tjipinang Jaya, dan Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dapat mencukupi kebutuhan beras DKI Jakarta tiga sampai empat bulan ke depan.
"Stok beras di pasar tradisional dan swalayan juga cukup melimpah," ungkapnya.
Ia menambahkan, pasca-Lebaran semua akan kembali normal karena sesuai dengan rencana bisnis baik Bulog, BUMD Pangan, maupun distributor/importir akan melakukan upaya pemenuhan stok agar pangan di Jakarta tersedia dan aman.
"Koordinasi rutin mingguan lintas lembaga maupun institusi dilakukan untuk memantau ketersediaan dan harga bahan pangan strategis.
Masyarakat Jakarta tidak perlu khawatir. Pasca-Lebaran stok pangan tetap tersedia," tandasnya.