Minggu, 24 Mei 2020 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Toni Riyanto 2392
(Foto: doc)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bersama istri, Fery Farhati, dan keempat anaknya, serta ibunya, Aliyah R. Baswedan, merayakan Hari Raya Idul Fitri di kediamannya, Jalan Lebak Bulus II Dalam, Jakarta Selatan, Minggu (24/5).
Anies lantas menjadi imam sekaligus khatib dalam melaksanakan ibadah salat Id berjamaah di rumahnya. Usai salat Id, Gubernur Anies langsung bersilaturahmi virtual bersama keluarga besar melalui panggilan video (video call).
"Jadi, kami juga di rumah. Kebetulan ibu saya dan ayah dari istri saya, mertua itu adalah yang dituakan di keluarganya. Jadi, biasanya kalau lebaran, mereka semua di sini. Lalu, keluarga besar dari dua sisi akan kumpul semua di sini. Biasanya setelah selesai Salat Id, jam segini ini sekarang jam 10 adalah penuh-penuhnya nih sampai sore. Nanti bergantian orang datang sampai sore. Nah, kali ini kosong. Yang kita kerjakan adalah tadi jam 09.30 sudah janjian. Kita pakai video conference dengan semuanya. Tapi, malah unik. Biasanya kalau lebaran hanya ketemunya yang di Jakarta, tapi tadi yang di mana saja kita sambung. Jadi, silaturahminya virtual, tapi bila kita konsisten mengerjakan ini, InsyaAllah kita bisa menuntaskan usaha kita untuk memotong mata rantai penularan wabah," ujar Anies, Minggu (24/5).
Anies menjelaskan, Lebaran tahun ini memang berbeda karena kebiasaan yang mengasosiasikan momen hari raya tersebut sebagai pertemuan dengan keluarga, tetangga, dan masyarakat luas. Akan tetapi, Anies menegaskan, kondisi di tengah pandemi COVID-19 saat ini mengharuskan pertemuan itu tidak dilakukan untuk mencegah penularan wabah semakin meluas.
"Tadi saya sampaikan kepada anak-anak, bahwa anak-anak semua, ingat-ingat peristiwa ini. Mudah-mudahan tidak berulang bahwa kita menghadapi pandemi begini. Tapi, ini menjadi pengalaman yang nanti sampai kakek dan nenek, mereka akan bisa menceritakan bahwa saat mereka SD, saat mereka SMP, tahun 2020, terjadi pandemi sampai kita semua tidak bisa salat Id di masjid atau di lapangan. Ingat ini sebagai sebuah peristiwa yang kita ambil hikmahnya. Anak-anak yang disiplin dan tidak pergi, dia di kemudian hari bisa menceritakan pada generasi berikutnya bahwa saya termasuk yang memutus mata rantai karena saya di rumah," terangnya.
Lebih lanjut, Anies menyampaikan bahwa tradisi open house dan halalbihalal ditiadakan untuk Idul Fitri tahun ini. Pernyataan Gubernur Anies terkait open house dan halalbihalal tersebut juga sudah diberitahukan kepada tetangga sekitar rumahnya dan masyarakat secara luas agar mata rantai penularan COVID-19 dapat terkendali dan kondisi pandemi dapat segera selesai.
"Jadilah keluarga-keluarga yang bertanggung jawab. Jadilah orang-orang yang bertanggung jawab. Kalau kita melindungi diri sendiri dengan cara di rumah, itu artinya melindungi orang lain. Dan kalau terpaksa harus pergi, maka pergilah untuk kebutuhan pokok, misalnya harus cari makanan atau untuk urusan kesehatan. Dan kalau sampai keluar, gunakan masker karena itulah cara kita bersikap bertanggung jawab bahwa tidak mungkin kita bisa menyelesaikan masalah ini jika tidak semua orang mau mengerjakan sama-sama. Itu pesan pentingnya," ungkapnya.
Anies juga menyebut bahwa pandemi COVID-19 membawa hikmah agar masyarakat terbiasa memanfaatkan teknologi digital. Ia mencontohkan video conference sebenarnya bukan barang baru yang sebelumnya tidak digunakan secara maksimal dan kini dimanfaatkan sebagai kegiatan sehari-hari selama masa pandemi.
"Dulu rasanya tidak puas kalau tidak ketemu langsung. Tidak lega kalau tidak ketemu langsung. Sekarang karena diharuskan, terjadilah, dan terbiasalah. Nah, inilah yang menurut saya ke depan kita akan punya kebiasaan-kebiasaan baru yang dulu tidak pernah terbayangkan. Tapi Insya Allah bisa membuat kita lebih efisien, lebih efektif dalam bekerja, dan konektivitas tetap terjaga," tandasnya.