Jumat, 08 Mei 2020 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Erikyanri Maulana 1761
(Foto: Rudi Hermawan)
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Barat terus melakukan monitoring atau pemantauan kegiatan urban farming atau pertanian perkotaan, termasuk penerapannya di permukiman warga. Hanya saja, di tengah pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) seperti saat ini, monitoring dilakukan melalui video conference.
Kasatpel KPKP Kecamatan Taman Sari, Jais Sartono menuturkan, kegiatan urban farming seperti Jumat Menanam yang digagas Dinas KPKP DKI Jakarta sudah berjalan sejak sebulan lalu. Namun, di tengah pandemi COVID-19, monitoring dilakukan melalui video conference untuk menghindari kerumunan orang dan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.
"Sebelumnya kami ke lapangan, karena sedang ada wabah, jadi dilakukan melalui video conference. Ini langsung dimonitor Sekdis, Kabid pertanian dan Kepala Sudin KPKP Jakarta Barat," ujar Jais di RW 08, Keagungan, Taman Sari, Jumat (8/5).
Veni, salah satu warga RT 02/08 Kelurahan Keagungan yang juga penggiat urban farming mengatakan, dirinya sudah melakukan penanaman dengan metode hidroponik sejak satu tahun lalu. Hari ini, ia menanam puluhan
bibit pakcoy, bayam dan cesim. Ketiganya dipilih karena selain mudah ditanam juga tidak memerlukan waktu yang lama untuk dipanen."Sayuran ini dalam 21 hari sudah bisa dipanen. Hasilnya kami jual ke warga sekitar. Saya berterima kasih sudah dibina Sudin KPKP Jakarta Barat," katanya.
Sekretaris Kelurahan Keagungan, Astrid Nursanti menambahkan, pihaknya berterima kasih kepada Sudin KPKP Jakarta Barat yang telah melakukan pembinaan kepada warga. Pihaknya berharap Sudin KPKP terus melakukan pembinaan, berbagi pengalaman dan mengedukasi warga, agar urban farming juga bisa dipraktikkan di lokasi lain.
"Harapan saya ini bisa ditularkan dan dilaksanakan di RW lain. Dengan begitu warga bisa mandiri secara swadaya membuat media tanam," tandasnya.