Rabu, 29 April 2020 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Toni Riyanto 3377
(Foto: Istimewa)
Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menekan penyebaran COVID-19 di DKI Jakarta memang memiliki dampak sosial-ekonomi di masyarakat. Maka dari itu, perlu kontribusi dari berbagai pihak, tak hanya pemerintah, tetapi swasta juga diharapkan ikut ambil bagian untuk membantu masyarakat agar dapat bertahan di masa pendemi ini.
Salah satunya adalah pengusaha nasional Yendra Fahmi yang turut serta dalam program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertajuk Kolaborasi Sosial Berskala Besar(KSBB) Ramadhan untuk memberikan dan mendistribusikan paket sembako kepada masyarakat yang terkena dampak sosial ekonomi dari pandemi COVID-19.
Menurut Lurah Petamburan Kecamatan Tanah Abang, Setianto, yang wilayahnya menjadi salah satu tujuan pendistribusian paket sembako, mengatakan sangat terbantu dengan paket bantuan tersebut. Terlebih, wilayahnya memiliki masyarakat yang mayoritas kalangan menengah ke bawah dan memiliki pekerjaan di sektor informal.
"Kami tentunya sangat berterima kasih dan mengapresiasi pihak swasta yang telah ikut memikirkan dan berbuat untuk masyarakat, khususnya warga kalangan menengah ke bawah yang terdampak pandemi ini," Setianto, saat penyaluran bantuan paket sembako di RW 06, Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Sebanyak 4.500 paket sembako yang disiapkan untuk didistribusikan kepada warga terbilang komplit dan dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga, di antaranya terdiri dari beras 3 kg, minyak goreng 500 ml, gula 500 gram, susu kental manis 1 kaleng, mie instan 5 bungkus, dan 1 bungkus biskuit, serta 1 box teh celup.
Sementara itu, menurut Wakil Ketua RW 03 yang juga menjadi koordinator wilayah untuk pendistribusian paket sembako, Rezalino Zaini, mengatakan pihaknya telah melibatkan 16 RT di wilayahnya. Pendistribusian paket ini nantinya diprioritaskan kepada mereka yang sebelumnya tidak terdata penerima bansos dan dalam kondisi paling membutuhkan.
"Memang kali ini kita prioritaskan untuk yang kemarin belum mendapatkan atau belum terdata sebagai penerima bansos dari Pemprov, sehingga ada pemerataan. M
emang di wilayah kami mayoritas masyarakat menengah ke bawah dan pemukimannya padat dan mungkin kategorinya miskin. Oleh karena itu, dengan adanya bantuan ini kita sangat bersyukur sehingga bisa membantu yang kemarin belum dapat," terangnya.Selain itu, bantuan dari swasta ini juga sangat dirasakan warga yang menerimanya, salah satunya Ayubi, 43 tahun, yang terdampak pandemi COVID-19. Dia berharap bantuan ini akan berlangsung konsisten dan tepat sasaran, sehingga masyarakat yang membutuhkan dapat bertahan di tengah wabah ini.
"Syukur Alhamdulillah saya juga selaku warga memang sangat mengharapkan bansos, baik dari pemerintah maupun swasta. Karena memang yang susah bukan hanya kita yang biasa, tapi semua merata, karena wabah ini," ungkapnya.
Selain Kelurahan Petamburan, pendistribusian juga dilakukan di Kelurahan Kebon Melati. Sehingga, total ada 4.488 KK yang menerima manfaat bansos ini.
Keterlibatan swasta dalam KSBB ini sejalan dengan langkah persuasif yang diambil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan. Sebelumnya, dalam rapat daring bersama perusahan multinasional dan asosiasi bisnis pada Selasa (29/4), Gubernur Anies mengajak seluruh pihak untuk bahu-membahu berkontribusi serta berkolaborasi menanggulangi dampak sosial-ekonomi COVID-19 di masyarakat, khususnya di DKI Jakarta.
"Perjuangan melawan pandemi COVID-19 perlu kolaborasi yang baik antara semua pihak, mari ambil tanggung jawab ini sebagai kehormatan dan mari bantu sesama sambil memastikan semuanya dapat survive melewati pandemi ini," pesan Anies.