Selasa, 28 April 2020 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Toni Riyanto 5264
(Foto: Istimewa)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menggelar rapat secara daring dengan perusahaan-perusahaan multinasional dan asosiasi bisnis di Ibukota, Selasa (28/4).
Dalam rapat yang melibatkan 129 partisipan tersebut, Anies mengajak para pengusaha multinasional untuk ikut berpartisipasi dan berkolaborasi dengan Pemprov DKI dalam menanggulangi pandemi COVID-19 yang menimbulkan berbagai dampak pada masyarakat khususnya di bidang sosial ekonomi.
"Pada masa pandemi saat ini terjadi kontraksi ekonomi yang berdampak sejumlah orang miskin yang bertambah menjadi sekitar 3,6 juta. Tantangannya adalah memastikan mereka bisa tetap survive dan mendukung kebutuhan dasar seperti kebutuhan makanan. Kita perlu bahas adalah penduduk yang agak besar yang membutuhkan suplai makanan sehingga kita membutuhkan kolaborasi sosial berskala besar," ujar Anies, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Anies juga memaparkan, untuk mempermudah keterlibatan para pengusaha dalam menanggulangi dampak COVID-19 di masyarakat, pihak Pemprov DKI telah memetakan sebaran wilayah paling banyak terdampak COVID-19, baik dari aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi melalui laman corona.jakarta.go.id/id/kolaborasi-sosial-berskala-besar sehingga nantinya perusahan dapat melihat langsung area mana yang membutuhkan bantuan sosial tersebut.
"Jakarta sudah memetakan daerah-daerah yang bisa dipilih pengusaha untuk menyalurkan bantuannya. Jika nanti Anda (pengusaha) memilih satu area maka akan muncul informasi berupa jumlah keluarga yang butuh bantuan, siapa pemimpin RW, dan apa jenis bantuan yang dapat disalurkan," terangnya.
Menurutnya, untuk mempermudah pendistribusian bantuan telah dibuat peta persebaran warga yang membutuhkan bantuan. Sebanyak 2.000 RW yang akan dikategorikan dalam tiga kelompok besar, yaitu kelompok masyarakat yang tinggal di daerah miskin, kelompok yatim piatu, dan komunitas kecil.
"Kami punya 2.000 RW
, panti asuhan, asrama sekolah, rumah industri, rumah perawatan penyandang disabilitas, dan juga kelompok-kelompok lain untuk didukung. Ide ini muncul agar setiap orang bisa saling mendukung. Melalui kolaborasi ini diharapkan kita dapat mengurangi masalah ekonomi karena wabah virus corona," ungkapnya.Terakhir, Anies menjelaskan langkah persuasif yang dilakukan Pemprov DKI tersebut merupakan bentuk balas budi kepada kota Jakarta yang telah memberikan banyak manfaat bagi warganya.
"Saya panggil semua untuk bayar balik. Mari ambil tanggung jawab ini sebagai kehormatan dan mari bantu sesama sambil memastikan semuanya selamat. Dengan begitu Jakarta memiliki masyarakat yang kuat karena kita menjadikan solidaritas sebagai komponen penting untuk keluar dari tantangan," tandasnya.