Kamis, 29 Januari 2015 Reporter: Jhon Syah Putra Kaban Editor: Erikyanri Maulana 5017
(Foto: Yopie Oscar)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama secara resmi meluncurkan sistem pembayaran parkir meter dengan kartu elektronik atau e-money, Kamis (29/1). Sistem ini akan menggantikan sistem pembayaran parkir meter sebelumnya yang dilakukan secara manual menggunakan uang koin.
Mantan Bupati Belitung Timur ini optimis penggunaan e-money dalam sistem pemb
ayaran parkir meter mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jika dari retribusi parkir di kawasan Jl Sabang per hari mampu mengumpulkan Rp 500 ribu, setelah menggunakan parkir meter bisa mencapai Rp 15 juta."Dengan sistem ini, kita juga bisa pantau berapa penghasilan parkir di satu jalan per hari. Ke depan, saya juga minta agar operator digaji dua kali UMP," ujar Ahok, sapaan akrabnya saat peluncuran sistem pembayaran parkir meter menggunakan e-money di Jl H Agus Salim, kawasan Sabang, Jakarta Pusat, Kamis (29/1).
Ditambahkan Ahok, setiap mesin parkir meter akan dilengkapai dengan CCTV. Dengan begitu, pemantauan lokasi parkir juga akan lebih mudah pengawasannya. Ke depan, mesin parkir meter juga akan dipasang di Jl Boulevard Raya, Kelapagading.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Sunardi Sinaga mengatakan, penggunaan kartu e-money sangat mudah dibanding penggunaan uang koin seperti sistem pembayaran sebelumnya.
"Mereka tinggal tempelkan kartu, pilih jenis kendaraan, nomor polisi dan durasinya. Nanti akan keluar struknya. Kalau batas waktu habis mereka harus keluar dari situ," katanya.
Dikatakan Sunardi, masyarakat juga diberikan kebebasan dalam memilih kartu elektronik sesuai dengan layanan bank yang digunakannya. Untuk memudahkan pengendara, selama sepekan ke depan, pihaknya masih akan mensosialisasikan sistem pembayaran parkir meter menggunakan e-money.
"Biar memudahkan masyarakat, selama sebulan ke depan, pihak bank juga akan menjual kartu e-money di sekitar lokasi parkir meter," tandasnya.