Rabu, 28 Januari 2015 Reporter: Folmer Editor: Dunih 7779
(Foto: Jhon Syah Putra Kaban)
Niat baik Pemprov DKI merelokasi pedagang kaki lima (PKL) ke Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh pedagang. Beberapa pedagang memilih kembali turun ke jalan hingga membuat kawasan Tanah Abang mengalami kemacetan.
Melihat kondisi tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok) mengatakan, pihaknya akan kembali menggelar penertiban PKL di kawasan Tanah Abang. Terlebih, Pemprov DKI juga sudah menyediakan tempat khusus untuk PKL berdagang.
"Mesti sikat lagi," ujar Basuki di Balaikota, Rabu (28/1).
Ia mengungkapkan, persoalan PKL di Tanah Abang ibarat film Tom and Jerry. Petugas Satpol PP dan PKL terus melakukan kejar-kejaran, lantaran hukuman yang diberikan juga tidak keras hingga tidak menimbulkan efek jera.
"
Kayak Tom and Jerry saya bilang, karena hukumannya nggak keras . Contoh film Tom and Jerry, pernah nonton nggak waktu kecil? Kejar-kejar lagi, sudah habis hukumannya enteng. Diketok hakim cuma Rp 100 ribu," ungkapnya.Menurutnya, PKL Tanah Abang membayar jasa preman untuk pengamanan selama berdagang di trotoar jalan. Karena itu, pedagang berani melakukan kucing-kucingan dengan petugas Satpol PP.
"Dia bayar preman sehari Rp 100 ribu, seminggu Rp 700 ribu. Ya nggak ada takutnya dia. Makanya tangkapin sita barangnya," tegasnya.