Selasa, 27 Januari 2015 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 8449
(Foto: Yopie Oscar)
Maraknya pedagang kaki lima (PKL) di seputar Pasar Kedoya, Kelurahan Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, membuat pedagang resmi di pasar tersebut resah. Keluhan pedagang ini sampai ke telingga Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat, saat blusukan ke pasar tersebut, Selasa (27/1).
Mendengar keluhan pedagang, orang nomor dua di Pemprov DKI Jakarta itu langsung memerintahkan Lurah Kedoya, Ahmad Latif, untuk menertibkan keberadaan PKL tersebut. "Satu bulan harus sudah bersih. Dia janji dan komitmen siap mundur atau dimundurkan jika tidak selesai," tegas Djarot.
Djarot meminta agar para PKL masuk ke dalam pasar. Pasalnya, banyak kios yang masih kosong di dalam pasar karena ditinggal oleh pedagang. Setidaknya, masih ada sebanyak 250 kios yang masih kosong. "Semua PKL harus masuk ke dalam pasar, masih cukup," ujarnya. Selain itu, PKL juga akan digratiskan selama enam bulan ke depan. Hal itu agar para PKL tertarik untuk pindah ke dalam.
Pantauan beritajakarta.com, bangunan pasar berlantai tiga tersebut cukup baik. Di lantai dasar digunakan untuk kios sayuran, daging, dan buah-buahan. Kemudian di lantai 2, digunakan untuk toko emas dan pakaian. Sementara di lantai 3, yang seharusnya digunakan untuk food court atau tempat makan justru digunakan untuk tempat mainan anak-anak dan lokasi pengajian. Agar PKL tidak kembali ke jalan, Satpol PP diminta untuk menjaganya.
Sementara itu, Kepala Pasar Jaya Kedoya, Dede Tabrizi diminta untuk menyediakan kios bagi pada PKL. Selain itu, juga mengakomodir aspirasi pedagang yang meminta agar tempat pembuangan sampah dipindah. Djarot pun meminta komitmen dari dua pejabat tersebut untuk menertibkan PKL tersebut.
"Perintah Pak Ahok, kalau tidak bisa saya distafkan atau mengundurkan diri," kata Dede, yang sudah menjabat selama tiga tahun itu.