Cerita Tenaga Medis, Berjibaku Tangani Pasien COVID-19 hingga Lawan Kecemasan

Jumat, 17 April 2020 Reporter: Nurito Editor: Erikyanri Maulana 4838

Kisah Dokter Spesilais Paru yang Tangani Pasien Covid-19

(Foto: Nurito)

Sejak kemunculan kasus Coronavirus Disease (COVID-19) di beberapa negara termasuk Indonesia, profesi tenaga medis menjadi garda terdepan untuk melakukan penanganan. Harapan besar disematkan di pundaknya agar virus yang kali pertama ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok itu bisa segera diatasi.

Harus diakui penanganan pasien COVID-19 ini lebih melelahkan. Terlebih perasaan takut akan tertular juga pasti ada,

Cepatnya penularan dan penyebaran COVID-19 juga menjadi persoalan tersendiri bagi para tenaga medis. Karenanya penanganan yang dilakukan pun harus ekstra karena jika tidak dapat mengancam keselamatan jiwa dirinya, keluarga maupun rekan seprofesi.

Adalah Andika Chandra Putra (43), salah seorang dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur yang kini kesehariannya ikut berjibaku menangani pasien COVID-19.

"Selama menangani pasien COVID-19 kita harus lebih ekstra, mandi dan ganti baju saja sehari bisa sampai lima kali. Ini untuk keamanan diri, keluarga dan orang di sekeliling kita," ujar Andika, kepada Beritajakarta.id, Jumat (17/4).

Ayah tiga anak ini melanjutkan, ia bersama rekannya bahkan sempat tidak pulang ke rumah selama dua minggu karena harus menangani puluhan ABK Kapal Pesiar Diamond Princess yang sempat di karantina di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu. Alhasil, rasa rindu ingin bertemu keluarga pun harus disimpan dulu demi tugas tersebut.

"Harus diakui penanganan pasien COVID-19 ini lebih melelahkan. Terlebih perasaan takut akan tertular juga pasti ada. Namun coba kita sikapi dengan tenang sambil bermunajat pada Allah SWT, agar semuanya berjalan dengan baik," ucap lelaki jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.

Dia mengaku, setiap hari setidaknya menangani hingga 100 pasien COVID-19 di RSUP Persahabatan. Kebutuhan akan alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis pun harus tercukupi. Dan ia sangat bersyukur saat ini untuk APD di RSUP Persahabatan telah tercukupi. Meski begitu, ia bersama rekan seporefesinya berharap pandemi COVID-19 ini dapat segera berakhir.

Pria kelahiran Sumatera Barat ini juga juga berpesan kepada masyarakat agar mematuhi imbauan yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka penanganan COVID-19. Sebab, hal ini untuk kepentingan masyarakat yang lebih besar.

"Coronavirus ini virus yang tidak terlihat secara kasat mata namun dapat menular ke siapa saja dan mematikan. Karenanya semua pihak diharapkan bisa bekerja sama untuk menghentikan pandemi COVID-19," kata Andika yang mengawali tugasnya sebagai dokter pada tahun 2003 di RSUP M Djamil Padang, Sumatera Barat.

Yang paling penting lagi, sambung Andika, masyarakat juga diminta tidak menganggap enteng penyebaran virus ini.

BERITA TERKAIT
 Komisi B Minta Pemprov Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Jelang Ramadhan

Komisi B Minta Pemprov Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Jelang Ramadan

Kamis, 16 April 2020 1468

Perusahaan Langgar Pergub PSBB di Cilincing Ditempeli Stiker

Perusahaan Langgar Pergub PSBB di Cilincing Ditempeli Stiker

Rabu, 15 April 2020 2005

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307242

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282632

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks