Rabu, 15 April 2020 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 260545
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Kondisi belajar di rumah akibat wabah COVID-19 ternyata tidak mematikan semangat dan kreatifitas siswa SMAN 18 Tanjung Priok, Bryan Susanto (16) untuk berkarya.
Putra ketiga dari pasangan, Iwan Susanto (alm) dan Muk Moy ini menciptakan puisi berjudul Corona sebagai tugas mandiri mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Walaupun menjadi bagian dari tugas sekolahnya, bait-bait puisi yang ditulis warga RT 08/07 Kelurahan Warakas tersebut mengandung semangat optimistis. Dengan untaian kata yang sederhana, demikian kuat pesan yang disampaikan merebaknya virus Corona bukan berarti kehidupan akan berakhir.
"Kita semua kaget dan terpukul ya tiba-tiba virus Corona menyebar secara luas dalam waktu singkat. Tapi ada sisi positif dari situasi ini," katanya, Rabu (15/4).
Diawal puisinya, siswa Kelas XI IPS 3 ini menggambarkan bagaimana demikian cepatnya wabah virus corona menyebar ke berbagai belahan bumi dan merenggut ribuan jiwa dalam waktu singkat. Akibatnya, tatanan sosial luluh lantak.
Namun di balik bencana tersebut, Bryan mengguratkan keyakinannya bahwa alam memiliki cara untuk memulihkan diri. Kondisi kevakuman aktivitas memberi kesempatan alam untuk memperbaiki diri sehingga ke depan menjadi tempat yang lebih baik didiami manusia.
Demikian juga dengan hubungan sosial antar manusia, semakin erat lantaran ada semangat bersama menjadi penyintas di tengah penyebaran wabah ini. Secara sadar mereka mengakhiri segala pertentangan dan membangun semangat solidaritas.
Kemudian di bagian akhir, Bryan menyampaikan harapnya agar semangat dan situasi yang baik di tengah merebaknya wabah ini bisa menjadi pondasi tatanan masyarakat ke depan. Menjadi manusia yang manusiawi dengan tetap memperhatikan keberlangsungan alam.
"Kita harus optimistis. Karena dengan itulah kita bisa sintas di tengah wabah ini dan hidup lebih baik di hari esok," tandasnya.
CORONA
KARYA: BRYAN XI IPS 3 SMAN 18 Jakarta Utara
Bagai badai yang besar
Masuk secara tiba-tiba
Menghancurkan banyak negeri
Membuat kekacauan di mana-mana
Dunia seakan berhenti
Kehidupan yang tentram tinggal kenangan
Kematian seakan mengikuti setiap langkah
Ketakutan akan kematian semakin merambah
Tapi di balik itu semua....
Alam menjadi tenang tanpa ada campur tangan manusia
Alam kembali seperti semula
Angan keindahan alam seakan nyata kembali
Perang berhenti seketika
Perdamaian kembali dirasakan
Pikiran kemanusiaan kembali dirasakan
Persatuan di dunia kembali terjadi
Kini...
Saatnya kita bersatu melawan bahaya ini
Sirnakan pikiran egois
Singkirkan kepentingan pribadi
Satukan cinta dan perdamaian dalam mengatasi masalah ini
Berdoa agar semua kembali normal
Bangun kehidupan yang baru setelah semua ini usai
Belajarlah dari pengalaman ini di kehidupan selanjutnya
Berjanji akan selalu mengingat ketenangan alam saat ini