Volume Sampah di DKI Turun 620 Ton per Hari

Kamis, 09 April 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 4549

Volume Sampah di DKI Turun 620 Ton per Hari

(Foto: doc)

Volume sampah di Jakarta sejak 16 Maret 2020 tercatat menurun dibandingkan sebelumnya. Rata-rata per hari, volume sampah turun mencapai 620 ton.

Sampah Tanggung Jawab Bersama

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Andono Warih mengatakan, sejak 16-31 Maret 2020 volume sampah rata-rata per hari mencapai 8.726 ton. Sementara, pada periode 1-15 Maret 2020 rata-rata harian sebanyak 9.346 ton.

"Penurunan aktivitas masyarakat berdampak juga terhadap berkurangnya timbunan sampah. Kebijakan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah membuat sampah berkurang terutama dari sumber komersial, seperti dari hotel, mal, restoran, perkantoran, dan tempat wisata," ujarnya, Kamis (9/4).

Andono mengimbau, agar masyarakat lebih giat lagi melakukan pengurangan sampah, terlebih dengan kondisi seperti sekarang ini di mana sebagian besar warga beraktivitas di rumah.

"Kami menerapkan tiga strategi pengurangan sampah yang sejak tahun lalu dikampanyekan di Jakarta melalui program Sampah Tanggung Jawab Bersama atau Samtama. Program itu menekankan aktivitas kurangi, pilah, dan olah sampah," terangnya.

Andono menjelaskan, tiga strategi pengurangan sampah yang perlu dilakukan oleh masyarakat. Pertama, strategi pintu depan pada tahap sebelum mengonsumsi.

"Masyarakat harus tahu dan sadar apa yang mau dikonsumsi atau digunakan sejak awal. Dia mencontohkan, setiap akan keluar rumah untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga, harus membawa kantong belanja ramah lingkungan dan memakai masker kain yang dapat dipakai ulang dengan mencucinya," terangnya.

Kedua, sambung Andono, strategi pintu tengah. Artinya, semua sisa barang tidak buru-buru dibuang ke tempat sampah. Misalnya, dengan mengambil makanan tidak berlebihan sehingga berpotensi menjadi sampah.

"Jika ada pakaian tidak terpakai atau makanan berlebih, dapat didonasikan ke yang membutuhkan," ungkapnya.

Ketiga, strategi pintu belakang. Masyarakat harus disiplin memilah sampah. sampah organik masuk ke komposter atau lubang biopori. Sementara, sampah anorganik yang dapat didaur ulang dikumpulkan sementara di rumah.

"Ketika COVID-19 mereda dan situasi sudah relatif aman, maka dapat ditabung di bank sampah terdekat," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Dinas LH Terapkan Protokol Penanganan Masker Bekas Pakai

Dinas LH Terapkan Protokol Penanganan Masker Bekas Pakai

Jumat, 03 April 2020 3326

Dinas LH DKI Jakarta Apresiasi Pemakaian Tas Khusus Ramah Lingkungan

Dinas LH Apresiasi Perusahaan Pengguna Wadah Ramah Lingkungan

Senin, 09 Maret 2020 2148

Dinas LH Semakin Gencarkan Sosialisasi Kebijakan Penerapan Kantong Belanja Ramah Lingkungan

Sosialisasi Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan Digencarkan

Kamis, 27 Februari 2020 1920

Pemprov DKI Koordinasi Lintas Wilayah Jelang Penerapan PSBB

Pemprov DKI Koordinasi Lintas Wilayah Jelang Penerapan PSBB

Rabu, 08 April 2020 4273

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307241

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285054

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282631

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks