Senin, 26 Januari 2015 Reporter: Folmer Editor: Erikyanri Maulana 3439
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menduga ada sabotase terkait penyebab banjir di Jakarta Utara, Jumat (23/1) lalu. Terlebih, belakangan diketahui banjir di wilayah itu disebabkan oleh jebolnya tanggul Kali Sunter.
”Ini mirip-mirip sabotase, mereka beralasan tanggul tersebut dijebol bertujuan sebagai jalan masuk peralatan berat untuk mengeruk lumpur di dasar sungai. Logika ya, kontraktornya mau mengeruk sungai saat situasi lagi hujan. Masuk akal nggak?," ujar Basuki di Balaikota DKI, Senin (26/1).
Padahal, menurut Basuki, penjebolan tanggul tersebut, seharusnya tidak dilakukan mengingat Jakarta saat ini tengah memasuki musim penghujan.
”Memangnya tanggul tidak pakai semen? Semen mana bisa kering cepat, ini musim hujan. Ini keterlaluan. Kan, lebih baik tidak usah dikeruk dong," tuturnya.
Basuki mengaku, pihaknya tidak memiliki bukti terkait penjebolan tanggul yang sengaja dilakukan oleh pihak kontraktor. Namun, penjebolan tanggul secara sengaja ini pun pernah terjadi tahun lalu saat sebanyak 13 sungai di ibu kota dikeruk.
"Makanya saya mau suruh laporin polisi saja," ungkapnya.
Menurut Basuki, seharusnya tidak ada kontraktor yang berani menjebol tanggul secara sengaja tanpa minta izin. Kontraktor harus mengajukan izin kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
"Ini sudah tahu kita setengah mati mau memperkuat tanggul, tahun ini mau diperkuat, malah dijebolin gara-gara alasan mau ngeruk sungai," katanya.
Basuki menambahkan, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut kepada Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadi Mulyono.
”Saya sudah SMS ke Pak Menteri sama perusahaannya (yang ngeruk juga)," tandasnya.