Selasa, 25 Februari 2020 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Toni Riyanto 1374
(Foto: Rezki Apriliya Iskandar)
Pasca hujan ekstrem yang mengguyur Jakarta dengan durasi yang lama pada Selasa dini hari (25/2), Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali meninjau Pintu Air Manggarai dan melakukan koordinasi bersama jajaran, di Jakarta Pusat, Selasa (25/2) pagi. Turut membersamai, Sekda Provinsi DKI Jakarta, Saefullah dan para Pejabat Pemprov DKI Jakarta.
Dalam kesempatan ini, Anies menyampaikan, terjadinya genangan dan banjir di sejumlah wilayah disebabkan karena hujan lokal dengan curah hujan yang ekstrem. Ia menegaskan bahwa seluruh jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memfokuskan pada penanggulangan bencana saat terjadinya hujan lokal dengan curah hujan yang ekstrem.
"Jadi konsentrasi kita ke sana, semua sumber daya kita lakukan. Kita siapkan untuk terjun, semua kegiatan Pemprov difokuskan ke lapangan. Pertemuan, rapat semua batal, semuanya turun ke lapangan. Karena cuaca seperti ini akan masih terjadi beberapa waktu ke depan. Ramalan BMKG sejak Desember mengatakan bahwa sampai dengan Maret, kita diperkirakan masih menghadapi cuaca yg ekstrem. Jadi saat ini kita berhadapan dengan kondisi banjir. Kita fokus ke sana," ujar Anies, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Menurut peta sebaran hujan Jabodetabek, hingga Selasa (25/2) pukul 07.00 WIB, terdapat 7 (tujuh) stasiun dengan curah hujan ekstrem (>150 mm/hari), yaitu Stasiun Meteorologi Kemayoran (278 mm/hari), Pintu Air Pulo Gadung (260 mm/hari), Pulomas (245 mm/hari), Manggarai (209 mm/hari), Halim Pk (205 mm/hari), Sunter Timur I Kodamar (165 mm/hari), Setiabudi Timur (150 mm/hari).
"Jadi air yang Ada di sini, kalau anda lihat, itu tidak banyak sampah. Artinya itu air lokal, dan karena air lokal, tidak bergolak, jumlahnya memang cukup besar, karenanya itu sampai pada siaga 1, bukan air kiriman, tapi air lokal dan sampai siaga 1. Itu Artinya jumlahnya cukup banyak," terangnya.
Untuk itu, sejak dini hari tadi seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta telah berupaya membantu evakuasi wilayah terdampak.
"Jadi kita siapkan di semua tempat. Saat ini jumlah RW yg terdampak masih bergerak terus, tadi di atas 200 RW yang terdampak, dari 2.738 RW yang Ada di Jakarta. Kemudian juga membangun pos pengungsian di wilayah-wilayah terdampak itu, pos kesehatan dan pasokan kebutuhan pokok bagi seluruh masyarakat," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Anies turut mengimbau bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan, dapat menghubungi Nomor Tunggal Layanan Darurat Jakarta Siaga, 112, atau datang ke kelurahan terdekat untuk mendapatkan bantuan sesuai yang dibutuhkan.
Sementara itu, Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Juaini menuturkan, saat ini pihaknya telah menyiapkan 170 pompa mobil untuk penanggulangan genangan serta mengerahkan seluruh petugas untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir. Ia juga mengatakan hingga saat ini pihaknya terus melakukan pengerukan saluran untuk mengurangi terjadinya luapan air.
"Kalau permukiman dari tadi pagi sudah siaga 1, kemungkinan meluap. Mungkin sepanjang kali itu sudah masuk ke pemukiman warga. Yang jelas kita tim SDA saat ini sudah di lapangan semua, mengupayakan bantu warga untuk pengungsian. Apa yang kita punya semua kita kerahkan," tandasnya.