Selasa, 18 Februari 2020 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: Andry 3079
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Upaya para ibu penghuni Rusun Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur dalam melestarikan kerajinan batik tulis patut diacungi jempol.
Melalui tangan kreatifnya, kaum ibu yang tergabung dalam Komunitas Batik Rusun Pulogebang (KBRP) ini terbukti mampu meningkatkan perekonomian penghuni rusun dengan karya batik.
Ketua KBRP, Adelina (46) mengatakan, komunitas ini terbentuk sejak empat tahun lalu dengan menempati sebuah tempat sederhana di Blok H, RT 13/11 Rusun Pulogebang. Bersama 12 anggotanya, komunitas ini telah menerima pesanan berbagai motif jenis batik tulis dari masyarakat luas.
"KBRP merupakan komunitas batik yang semua anggotanya penghuni Rusun Pulogebang. Kami fokus pada batik tulis," ujarnya, Selasa (18/2).
Meski terbilang baru, KBRP dibentuk bukan tanpa tujuan. Selain ingin meningkatkan perekonomian penghuni rusun, komunitas ini juga memiliki tekad kuat melestarikan kerajinan batik di tengah kemajuan zaman.
"Batik adalah karya cipta bangsa Indonesia yang harus dilestarikan agar tidak punah," katanya.
Wakil Ketua KBRP, Ayu (37) menuturkan, awalnya, para anggota komunitas ini diajarkan cara membuat pola dan membuat warna batik dengan menggunakan canting. Kini anggotanya telah memproduksi batik tulis bergambar Monas, bajaj hingga logo Kota Jakarta dengan panjang dua meter dan lebar 1,5 meter.
"Proses pengerjaan kira-kira memakan waktu satu minggu," ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini, para anggotanya dapat mengantongi keuntungan hingga Rp 4 juta apabila banyak mendapatkan pesanan. Sebagian besar batik yang dipesan berasal dari Jakarta Creative Hub.
"Kami setiap hari memproduksi batik di workshop. Ke depan kami akan terus menambah anggota agar para ibu di rusun dapat penghasilan tambahan." tandasnya.