Senin, 17 Februari 2020 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Toni Riyanto 3050
(Foto: Istimewa)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui PT MRT Jakarta (Perseroda) melakukan penandatanganan Paket Kontrak Kerja dengan Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) terkait Design and Build Underground Section MRT Jakarta Project Phase 2 - Contract Package 201 (CP 201).
Paket pekerjaan CP 201 ini merupakan kelanjutan pembangunan Fase Utara Selatan MRT Jakarta, yang akan dibuat terowongan dan stasiun sepanjang 2,8 kilometer untuk menghubungkan Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Harmoni. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Konstruksi MRT Jakarta, Silvia Halim; dan pihak Shimizu-Adhi Karya JV (SAJV), Yutaka Okumura, di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (17/2).
Penandatanganan ini disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia Masafumi Ishii; Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar; JICA Chief Representative untuk Republik Indonesia, Yamanaka Shinichi; dan Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Budi Harto. Dengan ditandatanganinya kontrak pekerjaan CP 201 ini menandai akan dimulainya pekerjaan proyek pembangunan MRT Fase 2A. Untuk itu, Anies berpesan agar seluruh proses pengerjaan MRT Fase 2A ini berjalan tepat waktu, serta sesuai dengan yang telah direncanakan dan disepakati bersama.
"Alhamdulillah kabar baik tentang transportasi Jakarta terus bermunculan. Hari ini kita menyaksikan penandatanganan kontrak awal dari terwujudnya jalur MRT Fase 2A dan ini panjangnya 5,8 kilometer, dikerjakan selama 58 bulan, yang dikerjakan di fase ini 2,8 kilometer. Insya Allah nanti tuntas di akhir 2024. Ini semua bagian dari membangun
transportasi massal umum di Jakarta yang terintegrasi . Harapannya project ini berjalan sesuai jadwal, jangan kompromi pada kualitas dan on budget. Kita berharap rekayasa lalu lintas, implikasi selama project bisa dikendalikan sebaik mungkin. Sehingga masyarakat bisa berkegiatan seperti biasanya, dan merasakan dampak yang minim dari proses pembangunan," ujarnya, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.Kemudian secara khusus, Anies menambahkan, turut mengapresiasi Presiden RI Joko Widodo beserta jajaran Pemerintah Pusat atas kolaborasi yang intensif untuk mewujudkan pelaksanaan pembangunan MRT Jakarta Fase 2A.
"Terima kasih Bapak Presiden dan seluruh jajaran Pemerintah Pusat yang telah memberikan dukungan terus-menerus. Sebagian dari langkah yang harus dilakukan untuk fase 2A ini membutuhkan kolaborasi yang amat intensif dengan pemerintah pusat. Alhamdulillah kolaborasi itu berjalan dengan baik," terangnya.
Di samping itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masafumi Ishii, mengapresiasi penggunaan MRT Jakarta Fase 1 sebagai transportasi publik terintergrasi di Jakarta.
"24 maret 2019 kita telah mengukir sejarah, meresmikan MRT Fase 1 MRT Jakarta lambang persahabatan Indonesia-Jepang. Saya mengapresiasi masyarakat yang menyatakan dengan menggunakan MRT kita sampai ke tempat tujuan tepat waktu. MRT mengubah kebudayaan Jakarta sebagai alat transportasi umum. Saya berpikir pola keseharian masyarakat pasti berubah. Dan yang saat ini tahap awal, (dilanjutkan) ini ditandatangani Fase 2A CP 201 sebagai bagian konstruksi pertama antara stasiun Bundaran HI dengan Harmoni, yang nantinya akan dilanjutkan ke Kota," ungkapnya.
Untuk diketahui, Pembangunan MRT Fase 2A ini dimulai dari stasiun eksisting Bundaran HI menuju ke Stasiun Kota, dengan jalur sepanjang total 6 kilometer, terdiri dari 7 stasiun bawah tanah yaitu Stasiun Thamrin, Stasiun Monas, Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Glodok dan Stasiun Kota. Pada fitur kontrak pekerjaan MRT Jakarta Fase 2A, terdapat 3 paket kontrak sipil yang akan dilakukan, terdiri dari paket kontrak CP 201, CP 202 dan CP 203.
Periode konstruksi dimulai dari paket CP 201 yang akan dimulai pada Bulan Maret 2020 dan akan berlangsung kurang lebih selama 58 bulan dengan target selesai pada Desember 2024. Sedangkan paket pekerjaan CP 202 dan CP 203 direncanakan mulai dibangun pada Bulan September 2020.
Direktur Utama MRT, William P Sabandar pun menjelaskan, bahwa penandatangan kontrak pekerjaan CP 201 ini menandai akan dimulainya pekerjaan proyek pembangunan Fase 2A. Dalam kontrak tersebut terdapat dua pekerjaan stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas yang akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI menuju Stasiun Harmoni.
"Mengingat lokasi proyek yang berada di area ring 1, MRT Jakarta selalu mengedepankan keamanan untuk masyarakat khususnya warga Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, MRT Jakarta akan menggunakan sistem perencanaan pembangunan dengan sistem pengamanan tinggi khususnya pada saat pengerjaan konstruksi dan di Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas," tandasnya.
Selanjutnya, PT MRT Jakarta akan melakukan integrasi pembangunan Fase 2B atau yang disebut sebagai Jalur Utara-Selatan dan akan dilanjutkan dengan pembangunan Jalur Timur-Barat. Daerah Kota akan menjadi titik awal dibangunnya Fase 2B dengan titik pemberhentian di Ancol Barat.
Fase 2B ini diperkirakan memiliki jalur sepanjang 5,8 kilometer yang terdiri dari tiga stasiun, yaitu Stasiun Mangga Dua, Stasiun Ancol Marina, dan Stasiun Ancol Barat yang estimasi pengerjaannya akan mulai dibangun pada pertengahan Tahun 2022 dan beroperasi Tahun 2027.