Melihat Urban Farming di Tengah Permukiman Padat di Kembangan Utara

Rabu, 12 Februari 2020 Reporter: Rudi Hermawan Editor: Erikyanri Maulana 5398

 Poktan GSG 07 Manfaatkan Lahan Kosong Untuk Pertanian

(Foto: Rudi Hermawan)

Mewujudkan lahan pertanian di tengah permukiman padat di kota metropolitan seperti Jakarta kini tak lagi cuma mimpi. Setidaknya hal itu dibuktikan oleh Kasmin dan beberapa tetangganya yang berhasil menyulap lahan kosong di wilayah permukiman mereka menjadi lahan pertanian dengan konsep urban farming.

Tanaman di sini tidak menggunakan pestisida atau obat-obatan, jadi aman untuk dikonsumsi,

Sejak September 2019, Kasmin dan 12 tetangganya di Jl Kampung Salo RT 08/07, Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat telah mempraktikan urban farming. Kini di lahan seluas 400 meter persegi itu terdapat beragam jenis tanaman seperti kangkung, kacang panjang, tomat, caisim atau sawi hijau dan lain sebagainya. Tak hanya tumbuh-tumbuhan, di lahan ini juga terdapat kolam yang diisi dengan ikan nila.

Untuk mengelolanya, Kasmin pun membentuk kelompok tani (poktan) yang diberi nama Poktan GSG  07. Agar hasil pertaniannya bagus dan melimpah, Kasmin dan anggota Poktan GSG 07 sepakat menjadi binaan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Barat.

Dikatakan Kasmin, sebelum dimanfaatkan menjadi areal urban farming, lahan tersebut dibiarkan kosong oleh pemiliknya.

"Tanaman di sini tidak menggunakan pestisida atau obat-obatan, jadi aman untuk dikonsumsi," ujar Kasmin saat berbincang dengan beritajakarta.id di Kampung Salo, Kembangan Utara, Rabu (12/2).

Ia menjelaskan, ada beberapa jenis tanaman yang sudah sering dipanen seperti kangkung, dan caisim. Mengingat kedua jenis tanaman itu sudah bisa dipanen dalam waktu tiga minggu. Bahkan untuk kangkung sudah panen hingga tujuh kali.

Setelah panen, kangkung dijual Rp 2.500 per ikat kepada warga sekitar. Harga tersebut tentu lebih murah dibanding harga kangkung di pasaran yang berkisar Rp 3.000 - 3.500 per ikat. Sedangkan untuk tanaman kacang panjang membutuhkan waktu hingga dua bulan untuk dapat dipanen.

"Sekali panen kami bisa meraup keuntungan Rp 400 hingga 500 ribu. Keuntungan tersebut digunakan untuk membeli bibit, lampu, bikin kolam ikan dan sebagainya," katanya.

Ditambahkan Kasmin, selain untuk penghijauan dan ketahanan pangan, dirinya juga berharap warga lainnya mau bergabung dan ikut bertani. Sebab, jika dikerjakan secara bersama-sama tentu akan menciptakan kerukunan antar warga.

"Saat ini anggotanya baru 12 orang dan Alhamdulillah warga di sini sudah mulai condong untuk bertani atau berkebun. Jadi yang ingin bergabung silakan itu lebih bagus, karena akan terjalin kerukunan," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Sudin KPKP Jakarta Barat, Iwan Indriyanto menuturkan, pertanian perkotaan di permukiman warga Kembangan Utara ini minimal untuk konsumsi rumah tangga warga sekitar. Terlebih warga juga mendapatkan komoditas pangan yang aman, karena tidak menggunakan pestisida.

Pihaknya juga sangat mendukung dengan memberikan pendampingan, seperti cara bercocok tanam, cara mengantisipasi serangan hama maupun pemberian bibit tanaman baru serta ikan nila.

"Kami tentu berharap lebih berkembang lagi menjadi kawasan pemukiman yang asri dan bisa memproduksi sayuran sehat, bisa dikonsumsi warga, serta mampu menggerakkan ekonomi. Di sini sudah mulai ada kemandirian," tandasnya.

BERITA TERKAIT
Poktan Gang Hijau Asmat Buka Pelatihan Urban Farming

Poktan Gang Hijau Asmat Buka Pelatihan Urban Farming

Jumat, 17 Januari 2020 3182

Poktan Gang Hijau Asmat Hasilkan Minuman Segar dan Berkhasiat Dari Sayuran dan Toga

Poktan Gang Hijau Asmat Produksi Minuman Kesehatan dari Sayur dan Toga

Jumat, 17 Januari 2020 3739

Poktan Daun Hijau Kembangkan Budi Daya Ulat Maggot

Poktan Daun Hijau Kembangkan Budi Daya Ulat Maggot

Selasa, 15 Oktober 2019 2358

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307241

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282631

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks