Selasa, 11 Februari 2020 Reporter: Rezki Apriliya Iskandar Editor: Toni Riyanto 1499
(Foto: Rezki Apriliya Iskandar)
Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta, Abdul Azis menginginkan agar pengusaha lokal di Jakarta bisa semakin meningkatkan daya saing. Sehingga, tidak kalah dengan pengusaha lain di Indonesia maupun dari luar negeri.
Azis mengatakan, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI Jaya) harus bisa mengambil peran strategis agar bisa memiliki peran sentral untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jakarta.
"Kita ingin pengusaha lokal betul-betul semakin maju dan berkembang. Sehingga, bisa membuka banyak lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan warga," ujar Azis, usai beraudiensi dengan Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (HIPMI Jaya), di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (11/2).
Abdul mengapresiasi HIPMI Jaya karena mempunyai program-program untuk melahirkan pengusaha-pengusaha muda, bekerja sama dengan kampus, dan lain sebagainya. Terlebih, 60 Persen anggota HIPMI Jaya berasal dari sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Ini salah satu target saya juga sebagai Ketua Komisi B untuk membina UMKM agar bisa maju dan menjadi pengusaha-pengusaha yang meningkat kesejahteraannya," terangnya.
Komisi B DPRD DKI Jakarta, sambung Azis, akan menampung aspirasi dan masukan dari HIMPI Jaya agar ada solusi terbaik, terutama untuk ikut berkontribusi dalam pelaksanaan program-program pembangunan di DKI Jakarta.
"Saya kira mereka juga punya kemampuan. Kita akan bantu mereka secara profesional dan lebih mempromosikannya kepada Organisasi Perangkat Daerah di Jakarta," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum HIPMI Jaya, Afifuddin Suhaeli Kalla berharap, dari audiensi ini akan ada sinergisitas yang lebih baik dengan legislatif dan eksekutif di Jakarta.
"HIPMI Jaya memberikan masukan dan point of view untuk kelangsungan usaha di DKI Jakarta karena kita tahu DPRD juga memiliki tugas legislasi. Kita ingin bisa dilibatkan untuk memberikan masukan-masukan agar iklim bisnis dan dunia usaha di Jakarta semakin baik," ucapnya.
Ia menambahkan, setelah tidak lagi menjadi Ibukota, Jakarta sangat potensial menjadi kota bisnis. Artinya, Jakarta ke depan akan identik dengan investasi dan dunia usaha.
"Saya juga ingin teman-teman di HIPMI Jaya maupun pengusaha-pengusaha di Jakarta bisa menangkap peluang itu. Sehingga, tidak kalah dengan pengusaha atau investor asing," tandasnya.