Kamis, 06 Februari 2020 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Toni Riyanto 1616
(Foto: Istimewa)
PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta (Perseroda) menjalin kerja sama terkait mitigasi bencana dengan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Tangerang Selatan.
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama terkait "Pelayanan Informasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dalam Mendukung Keselamatan dan Kelancaran Kegiatan Operasional Moda Transportasi Mass Rapid Transit" tersebut dilakukan dilakukan oleh Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi dan Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Tangerang Selatan Hendro Nugroho.
Prosesi penandatanganan Perjanjian Kerja Sama disaksikan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William P Sabandar dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikora Karnawati.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William P Sabandar mengatakan, melalui kerja sama ini, pihaknya bisa mendapatkan informasi dan melakukan langkah-langkah antisipasi dan mitigasi dalam kaitan dengan operasional MRT Jakarta, termasuk dari mas
a perencanaan fase 2 dan fase sesudahnya."Kami ingin mendapatkan informasi serta data lebih dini dan valid tentang gejala alam yang kemungkinan berdampak terhadap safety, security, dan layanan dari Moda Raya Terpadu," ujarnya, Kamis (6/2).
Sementara itu, Kepala BMKG Indonesia, Dwikora Karnawati menjelaskan sebelum kerja sama ini, informasi terkait MKG sudah bisa diakses oleh PT MRT Jakarta, hanya kecepatannya sebatas lewat gawai atau situs web, masih dikerjakan manual oleh manusia.
"Melalui kerja sama ini akan meningkatkan kecepatan informasi, dari server ke server, mesin kami dan mesin MRT Jakarta bisa cepat menganalisis," terangnya.
Menurutnya, kesempatan kerja sama ini juga karena BMKG di tahun 2020 sedang menyiapkan observasi kondisi kegempaan di Jakarta. Adanya data-data tersebut akan membuat BMKG dan masyarakat lebih waspada dan berhati-hati.
"Rencananya, kerja sama ini akan berlangsung selama tiga tahun ke depan dan mencakup penyediaan informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Kemudian, sosialisasi informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Tidak kalah penting, kerja sama juga mencakup kalibrasi peralatan meteorologi, klimatologi, dan geofisika," tandasnya.