Selasa, 20 Januari 2015 Reporter: Devi Lusianawati Editor: Lopi Kasim 4296
(Foto: Devi Lusianawati)
Untuk membantu warga dalam menghadapi banjir saat puncak musim penghujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat menyiagakan sebanyak 5.401 personel gabungan.
Personel tersebut terdiri dari Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) sebanyak 500 personel, 200 personel TNI, 250 personel Polri, 1.000 Satpol PP Jakarta Barat, Linmas rukun warga 400 personel, Sudin Sosial 60 personel, dan Sudin Kesehatan sebanyak 300 personel.
Kemudian, dari organisasi masyarakat seperti Palang Merah Indonesia (PMI) sebanyak 155 personel, Tagana 30 personel, organisasi sosial 750 personel, karang taruna 840 personel, Pramuka 30 personel, Satgassos 840 personel, serta dari Orari dan pemuda sebanyak 65 personel.
Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Jakarta Barat, Firmanudin, mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait soal kekuatan personel yang akan diturunkan saat banjir datang.
"Kami bekerja sama dengan instansi lain dan masyarakat untuk menyiagakan personel saat banjir tiba," ujarnya, Selasa (20/1).
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan posko banjir di tiap Kelurahan di Jakarta Barat. Menurutnya, di Jakarta Barat wilayah rawan banjir berada di 31 kelurahan antara lain di Kecamatan Cengkareng sebanyak 6 kelurahan.
Di Kecamatan Grogol Petamburan sebanyak 6 kelurahan, antara lain di Jelambar dan Wijaya Kusuma. Di Kecamatan Tamansari sebanyak 3 Kelurahan rawan banjir yaitu Mangga Besar, Keagungan, dan Pinangsia. Sementara di Kecamatan Kebon Jeruk terdapat 6 kelurahan antara lain di Kedoya Utara dan Selatan, Duri Kepa, dan Kelapa Dua. Sementara itu, di Kecamatan Palmerah hanya ada satu kelurahan yakni Kelurahan Jatipulo.
"Di setiap kelurahan tersebut telah kami siapkan tenda. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan bisa langsung digunakan," tandasnya.