Senin, 19 Januari 2015 Reporter: Nurito Editor: Lopi Kasim 11878
(Foto: Nurito)
Mulai tahun ini, penebangan pohon harus terlebih dulu mengajukan izin ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Pasalnya, sebelum ditebang harus dilakukan peninjauan dan alasan penebangan pohon. Jika menyalahi estetika, izin penebangan tidak akan disetujui.
Nantinya petugas PTSP akan meninjau lokasi pohon yang akan ditebang
Kasudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur, Mimi Rachmiati, mengatakan, sebelumnya izin penebangan pohon dikeluarkan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI. Namun, mulai 2015 ini harus melalui PTSP dan berlaku untuk pohon di taman atau jalur maupun di halaman rumah warga.
"Pertama pihak yang akan menebang pohon harus mengajukan izin ke kelurahan dan kecamatan kemudian ke kantor PTSP. Nantinya petugas PTSP akan meninjau lokasi pohon yang akan ditebang," ujar Mimi Rachmiati, Senin (19/1).
Dikatakan Mimi, setelah meninjau petugas PTSP akan melakukan observasi dan menanyakan alasan penebangan ke pemilik pohon.
"Misalnya pohon itu ditebang karena mengganggu pemandangan di depan toko milik warga. Pemilik berharap dengan ditebang maka tokonya akan ramai pembeli. Nah, hal seperti itulah yang tidak akan diberikan izinnya karena itu akan mengganggu estetika," imbuh Mimi.
Sementara, untuk mencegah terjadi pohon tumbang, Sudin Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur, tahun ini akan memangkas sebanyak 2.000 pohon. Pemangkasan diprioritaskan untuk pohon berusia di atas 10 tahun dengan daun yang rindang.
Program pemangkasan pohon ini dilakukan di sejumlah titik. Di antaranya adalah di Jl Kolonel Sugiyono, Jl Basuki Rahmat, Jl Kayu Putih, dan Jl Radin Inten.