Minggu, 19 Januari 2020 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 4725
(Foto: Mochamad Tresna Suheryanto)
Jelang Tahun Baru Imlek pada 25 Januari mendatang, puluhan anak terlihat antusias belajar membuat lampion di Vihara Dharma Hastabrata, Jalan Pangerab Tubagus Angke, Kelurahan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Pantauan Beritajakarta.id, sebanyak 22 anak dibagi menjadi empat kelompok. Setiap kelompok dibekali bahan atau material pembuat lampion seperti sumpit kayu, lem, benang, kain, cat akrilik, dan kuas.
Salah seorang instruktur pembuat lampion, Windy mengatakan, rencananya sebanyak 20 lampion berbentuk kubus akan mereka buat. Setiap anak akan membuat lampion masing-masing dibantu anak-anak lain di kelompoknya.
"Kreativitas yang dibangun kita pakai sumpit dan bahan lainnya ada benang dan lem supaya pembuatannya cepat dan tidak rumit untuk direkatkan satu sama lain," ujarnya, Minggu (19/1).
Windy menjelaskan, selain dilatih membuat kerangka lampion, anak-anak sekolah Minggu di Vihara tersebut juga diajarkan keterampilan melukis kain lampion berupa gambar maupun tulisan.
"Kainnya berwarna dasar kuning, anak-anak kami berikan kuas dan pewarna kemudian mereka melukis kain lampion supaya lebih menarik," terangnya.
Sementara itu, kegiatan serupa juga dilakukan oleh anak-anak sekolah Minggu di Vihara Dharma Hastabrata yang berlokasi di Jalan 21, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kegiatan pembuatan lampion ini diikuti oleh 20 anak-anak dengan usia berkisar 10 sampai 17 tahun dengan dipandu oleh tiga orang instruktur.
Kepala Sekolah Minggu Vihara Karuna Maitreya, Welhan Susanto menargetkan 40 lampion bisa dibuat pada hari ini.
"Harapannya, selain supaya perayaan Imlek meriah, anak-anak makin mengembangkan dan dapat menuangkan ide-ide kreatif mereka dari pembuatan lampion ini," ucapnya.
Pembuatan lampion untuk Imlek tahun ini juga melibatkan anak-anak di sekolah Minggu di Vihara Sinar Suci di Komplek Duta Harapan Indah Blok, Teluk Gong, Jakarta Utara.
Tidak hanya lampion yang dibuat anak usia 10-17 tahun, di vihara ini ada juga pelatihan pembuatan amplop angpao yang bisa diikuti anak usia tujuh tahun ke bawah.
Pembina Sekolah Minggu Vihara Sinar Suci, Yenny Rusli Halim mengungkapkan, anak-anak diajarkan membuat lampion berbentuk kubus dengan bantuan dari tiga orang instruktur.
"Lampion hasil kreasi anak-anak nantinya juga akan dipasang di Thamrin 10 untuk meramaikan Jakarta Imlekan," kata Yenny.
Yenny menambahkan, untuk amplop angpao yang diajarkan kepada anak-anak usia tujuh tahun ke bawah dibentuk menyerupai tikus sehubungan dengan tahun tikus.
"Tahun depan tahun tikus, kita bikin kreativitas hiasan menyerupai tikus. Kertas angpao yang sudah jadi mereka bawa," imbuhnya.
Sekretaris Permabudhi, Erwin Tjioe menuturkan, anak-anak sekolah Minggu di vihara-vihara maupun klenteng Budha juga mengadakan kegiatan membuat lampion untuk menyambut perayaan Imlek.
Nantinya, lampion hasil kreativitas anak-anak sekolah Minggu tersebut akan dipasang di Thamrin 10 untuk menyemarakkan "Jakarta Imlekan".
"Lampion-lampion ini nanti akan kita pasang di Thamrin 10, bisa dilihat hasil karya dari adik-adik sekolah Minggu lampion dengan berbagai kreasi," jelasnya.
Menurut Erwin, perayaan Imlek identik dengan lampion. Kegiatan pembuatan lampion bagi anak-anak sekolah Minggu bertujuan supaya anak-anak mengenal lampion sejak dini, baik itu cara membuatnya ataupun hanya sekadar menghias lampion.
"Kami rencana buat sebanyak-banyaknya yang terbaik akan kita tampilkan di Thamrin 10," tandasnya.