Senin, 06 Januari 2020 Reporter: Adriana Megawati Editor: Andry 2836
(Foto: Adriana Megawati)
Peluncuran aplikasi E-Order yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hari ini disambut positif para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) peserta program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT).
Hariyati, salah satu pelaku UMKM yang juga pemilik D'Shafa mengaku sangat terbantu dengan adanya aplikasi E-Order. Sebab, melalui aplikasi ini, produk makanan olahan miliknya bisa digunakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) DKI Jakarta.
"Pertama saya bikin steak kelor dari Gang Hijau lalu saya buat kangkung hidroponik menjadi makanan matang. Ternyata antusiasme warga luar biasanya. Akhirnya saya bikin lunch box," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/1).
Ia mengungkapkan, melalui program PKT, pelaku UMKM sepertinya mendapatkan berbagai ilmu seperti cara memproduksi barang dengan higenis, menyusun kemasan dengan rapi hingga pemasaran di era digital.
"Harga untuk snack box saya patok antara Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu. Sementara untuk lunch box Rp 15 ribu hingga Rp 47 ribu," ungkapnya.
Hal senada diutarakan Tuti Kurniawati, peserta UMKM yang juga pemilik Dapoer Oetjin. Ia mengungkapkan banyak mendapat pembekalan kewirausahaan, keuangan dan pemasaran setelah tiga kali mengikuti sosialisasi E-Order.
"Adanya aplikasi E-Order ini membuat produksi kita tumbuh dan berkembang
dengan baik. Sehingga bisa menyemarakan perekonomian di Ibukota," tandasnya.