Senin, 06 Januari 2020 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 1775
(Foto: Budhi Firmansyah Surapati)
Tiga posko kesehatan yang didirikan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, sejak 1 hingga 5 Januari kemarin, sudah melayani 2.700 warga Kelurahan Pejagalan yang terdampak banjir.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Yudi Dimyati mengatakan, dari 2.700 warga yang dilayani sekitar 60 persen mengeluhkan penyakit pascabanjir seperti diare, infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan gatal-gatal. Grafik peningkatan jumlah pasien terjadi mulai hari kedua banjir atau pada 2 Januari.
"Yang paling kita antisipasi itu leptosipirosis. Sejauh ini keluhan pasca
banjir yang banyak sebatas diare, ISPA dan gatal-gatal," ujarnya, Senin (6/1).Setelah proses pembersihan rampung, jelas Yudi, sejumlah wilayah lain di Kelurahan Pejagalan sudah melakukan lisolisasi (penyemprotan cairan disinfektan) pada Minggu (5/1) pagi. Kecuali wilayah RW 13 yang genangannya baru bisa diatasi, sore harinya.
"Di wilayah RW 13 penyemprotan disinfektan akan dilakukan setelah proses pembersihan selesai. Kita masih lihat dulu karena itu di permukiman warga masih banyak sampahnya. Kalau sekolah dan kantor kelurahan sudah bersih," tandasnya.