Kamis, 12 Desember 2019 Reporter: Folmer Editor: Budhy Tristanto 1991
(Foto: Folmer)
DPD Korps Alumni Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi DKI Jakarta, menggelar seminar bertema Bagaimana Masa Depan Jakarta pasca Ibukota Pindah.
Hadir sebagai pembicar dalam acara ini, Gubernur DKI Jakarta periode 1997 - 2007, Sutiyoso; Gubernur DKI Jakarta periode 2007 - 2012, Fauzi Bowo; pengamat perkotaan, Yayat Supriatna serta budayawan Betawi, Ridwan Saidi.
Menurut Sutiyoso, saat ini secara aspek historis dan geografis, Kota Jakarta memang sudah tidak ideal dijadikan ibukota negara. Jakarta, kata Bang Yos, lebih cocok jadi pusat perekonomian. Dia mencontohkan Australia, yang menjadikan Canberra sebagai ibu kota negara dan Melbourne sebagai pusat pereknomian.
"Tidak mungkin di kota pemerintahan negara baru nanti juga dibangun pusat perekonomian. Sedangkan infrastruktur yang sudah memadai di Jakarta sebagai jantungnya perekonomian Indonesia tidak ada yang bisa menandingi," ujarnya di lokasi acara, Aula Dwiwarna, Gedung Lemhanas RI, Jl Medan Merdeka Selatan, Kamis (12/12).
Sementara Gubernur DKI Jakarta periode 2007 - 2012, Fauzi Bowo memaparkan, pemerintah pusat telah memikirkan secara matang pemindahan Ibukota negara.
Pria yang akrab dipanggil Bang Foke ini yakin, pemindahan Ibukota pemerintahan akan membawa win win solution bagi Kota Jakarta.
Untuk itu, Foke mengajak seluruh stakeholder di Ibukota bersiap jika pemindahan Ibukota negara terealisasi pada 2040.
"Jangan sampai kita berdiam diri menunggu tanpa ada persiapan menyambut Jakarta sebagai kota baru setelah Ibukota negara dipindah," tandasnya.