Kamis, 21 November 2019 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 3417
(Foto: Reza Hapiz)
Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UPK PBB) akan terus mengembangkan PBB Setu Babakan di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, menjadi destinasi wisata unggulan.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Kajian Pengembangan Kawasan Perkambungan Budaya Betawi Setu Babakan.
Kegiatan tersebut diikuti 50 peserta yang merupakan perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), SKPD/UKPD terkait, Lembaga Kebudayaan Betawi, Forum Jibang Perkampungan Budaya Betawi, budayawan, serta akademisi.
Kepala UPK Perkampungan Budaya Betawi Disparbud DKI Jakarta, Rofiqoh mengatakan, FGD ini bertujuan menginventarisasi, menganalisa, merumuskan, dan menyusun batasan-batasan materi permasalahan untuk pengembangan kawasan PBB Setu Babakan.
Selain itu, sambungnya, FGD ini untuk mendapatkan informasi lengkap dan gambaran menyeluruh tentang PBB Setu Babakan. Sehingga, bisa menjadi bahan bagi perencanaan kegiatan pembangunan yang menjadi tupoksi di SKPD masing-masing.
"Hasil dari kajian ini mendorong rencana induk atau master plan pembangunan di PBB Setu Babakan secara komprehensif, tidak parsial. Tetapi, menjadi kesatuan yang terintegrasi melibatkan SKPD terkait sesuai tugas dan fungsi masing-masing," ujarnya, di lokasi FGD, salah satu hotel di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).
Rofiqoh merinci, rangkaian kegiatan pada FGD ini yakni, pemaparan para narasumber dari berbagai bidang, diskusi dan menghimpun masukan-masukan dari para peserta maupun SKPD, serta pembuatan rumusan hasil FGD.
Adapun materi yang diberikan dalam FGD ini seperti, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Lanskap PBB, Sejarah dan Budaya PBB, Lingkungan Sosial PBB, Tata Kota dan Arsitektur PBB.
"Melalui FGD ini kami ingin memecahkan dan menjawab berbagai permasalahan yang ada dalam pengembangan kawasan ke depan. Melalui kajian ini kita akan rekomendasi menjadi masukannya," terangnya.
Rofiqoh menjelaskan, FGD berikutnya dilaksanakan pada 3 Desember 2019 mendatang dan akan melibatkan masyarakat sekitar PBB Setu Babakan untuk menghimpun masukan-masukan terkait pembangunannya.
"Hari kedua masyarakat Setu Babakan kita minta pendapatnya dengan hasil kajian yang akan kita rekomendasikan. Nantinya, akan kita padukan dari pembahasan yang sekarang dan pembahasan nanti," ungkapnya.
Ia berharap, PBB Setu Babakan bisa menjadi destinasi unggulan di Jakarta yang berbudaya dan edukatif sehingga memberikan manfaat dan pengalaman tersendiri bagi pengunjung yang datang.
"Akses, atraksi, serta sarana dan prasarana harus baik sarprasnya baik, menjadi satu kesatuan dan tentunya menjadi referensi budaya Betawi. Bicara PBB itu pelestarian budaya dan ekonomi kreatif," tandasnya.