Jumat, 09 Januari 2015 Reporter: Hendi Kusuma Editor: Widodo Bogiarto 4078
(Foto: doc)
Sebanyak 300 pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di Jakarta Timur diimbau untuk menggunakan transaksi non tunai atau e-Money (uang elektronik) saat melakukan penjualan atau pembelian produk-produknya.
Dengan transaksi non tunai, selain pengeluaran dan biaya produksi akan lebih mudah dikontrol, proses pembayarannya pun akan lebih cepat sekaligus mensukseskan Jakarta sebagai kota Smart City berbasis teknologi informasi.
Pasalnya, teknologi transaksi non tunai dengan sistem transfer diyakini makin berkembang pesat. Bahkan e-Money kini telah menjadi kartu autodebet dan SMS banking dengan memanfaatkan telepon seluler.
"Transaksi non tunai akan sangat membantu IKM, terutama dua hal yaitu penggeluaran biaya akan lebih mudah dikontrol dan proses transaksi pembayaran dan pembelian akan lebih cepat," kata Tuti Turnia, Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Timur, Jumat (8/1).
Dikatakan Tuti, saat ini tercatat 270 pelaku IKM yang sudah memasarkan produknya secara online. Produk yang dipasarkan antara lain, mebel, garmen, batu aji dan kuliner.
"Kami juga menyediakan wadah promosi secara online bagi pelaku IKM melalui www.sdpe.jaktimkota.net," jelas Tuti.
Sandi Ardianto (30), salah satu pelaku IKM di bidang industri sepatu mengaku, sejak menggunakan transaksi non tunai omzet penjualannya meningkat drastis.
"Sejak saya memasarkan produk secara online, omzet produk saya meningkat. Awalnya hanya Rp 20 juta per bulan, kini bisa mencapai Rp 140 juta per bulan," tandas Sandi.