Jumat, 01 November 2019 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Budhy Tristanto 2077
(Foto: Wuri Setyaningsih)
Di tengah melambatnya pertumbuhan kredit dan peningkatan rasio kredit bermasalah Perbankan Nasional, Bank DKI tetap dapat membukukan penyaluran kreditnya. Selain itu Bank DKI juga tengah fokus dalam perbaikan asetnya.
Direktur Utama Bank DKI, Zainuddin Mappa mengatakan, pada September 2019, pihaknya berhasil membukukan penyaluran kredit sebesar Rp 30,9 triliun.
Dia menjelaskan, penyaluran kredit diimbangi dengan perbaikan kualitas aset yang ditandai dengan membaiknya rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dari 3,19 persen per September 2018 menjadi 2,65 persen per September 2019.
Membaiknya rasio NPL tersebut, lanjut Zainuddin, didorong dengan upaya perbaikan proses kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian.
“Beberapa hal yang dilakukan antara lain dengan menyempurnakan SOP, penataan kewenangan memutus kredit sesuai dengan pemisahan tugas yang jelas dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang perkreditan,” ucap Zainuddin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (30/10) lalu.
Zainuddin mengungkapkan, dalam rangka mendukung program kerja Pemprov DKI Jakarta pihaknya juga mulai menggarap segmen UMKM yang merupakan sektor ekonomi prospektif dan aman.
Selama periode September 2019, Bank DKI telah menyalurkan kredit UMKM sebesar Rp1,4 triliun atau meningkat 25,2 persen dibandingkan September 2018 sebesar Rp 1,1 triliun.
"Pertumbuhan kredit UMKM ditopang oleh tumbuhnya penyaluran kredit mikro dan usaha kecil. Kredit mikro Bank DKI mengalami pertumbuhan sebesar 32,0 persen dari Rp 663 miliar pada September 2018 menjadi Rp
875 miliar per September 2019," tandasnya.