Senin, 28 Oktober 2019 Reporter: Adriana Megawati Editor: Andry 2654
(Foto: doc)
Dinas Bina Marga DKI Jakarta berencana merevitalisasi 11 jembatan penyeberangan o
rang (JPO) pada tahun depan. Saat ini usulan pembangunan 11 JPO ini telah masuk dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, revitalisasi JPO ini merupakan salah satu Kegiatan Strategis Daerah (KSD) yang direncanakan dibangun pada tahun depan. Dalam KUA-PPAS 2020, pihaknya mengajukan anggaran Rp 110 miliar untuk pembangunan 11 JPO.
"Sudah kita alokasikan. Tahun depan ada 11 JPO. Ini termasuk prioritas karena termasuk alat kelengkapan jalan untuk menggurangi tingkat kecelakaaan," ujarnya usai mengikuti rapat pembahasan KUA-PPAS 2020 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (28/10).
Ia menjelaskan, 11 JPO ini nantinya dilengkapi lift di kedua sisi untuk memudahkan masyarakat dan penyandang disabilitas saat menyeberang jalan. JPO juga dibangun dengan desain artistik serta terdapat kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV).
"Karena kita bicaranya skala prioritas pekerjaan dan kegiatan. Pembangunan JPO merupakan prioritas paling utama," tandasnya.
Sekedar diketahui, 11 JPO yang akan direvitalisasi pada 2020 mendatang meliputi JPO Kyai Caringin (RSUD Tarakan Busway), JPO Suryopranoto (Petojo Busway), JPO Pos (Pasar Baru Busway), JPO Daan Mogot (Rumah Duka Abadi), JPO Saharjo (Menteng Pulo) dan JPO Warung Jati Barat (Masjid Assalafiyah).
Kemudian JPO Warung Jati Barat (Pejaten Village), JPO Jalan Raya Pasar Minggu (Tanjung Barat), JPO Lenteng Agung, JPO Fatmawati (RSUP Fatmawati), serta JPO Sugiono (Masjid Al Abidin).