Kamis, 24 Oktober 2019 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 7489
(Foto: Istimewa)
Dinas kesehatan DKI Jakarta memberikan sejumlah tips untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar saat cuaca panas terik terjadi.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, sejumlah tips yang perlu dilakukan yakni, melakukan aklimatisasi atau penyesuaian suhu tubuh dengan suhu lingkungan, meminimalisir aktivitas di ruangan terbuka antara pukul 10.00-16.00 WIB, menggunakan alat pelindung dari sengatan matahari langsung, serta banyak mengonsumsi air putih.
"Konsumsi air putih itu sedikitnya 5-6 liter per hari atau satu gelas per jam, jangan menunggu sampai haus," ujarnya, Kamis (24/10).
Ia menambahkan, saat berada di luar rungan dianjurkan untuk sering menyemprotkan atau membasuh air di muka atau bagian tubuh lain, hindari meminum kopi karena akan mempercepat dehidrasi, dan cukup istirahat dan tidur (6-8 jam per hari).
"Konsumsi buahan-buahan segar seperti, jeruk, apel, dan pier akan sangat bermanfaat. Bagi yang memang harus beraktivitas di luar ruangan juga dianjurkan untuk menggunakan sunsreen," terangnya.
Widya menjelaskan, cuaca panas terik bisa memberikan dampak tidak baik bagi tubuh dan memicu heat stroke. Heat stroke terdapat dua bentuk yakni, exertional heat stroke (EHS) yang umumnya terjadi pada orang muda yang terlibat dalam aktivitas fisik berat untuk jangka waktu yang lama dalam lingkungan panas.
"Kedua adalah non exertional heat stroke (NEHS) yang lebih sering mempengaruhi orang tua, penderita sakit kronis, dan usia yang sangat muda," ungkapnya.
Menurutnya, gejala heat stroke yakni, pusing, mual, dan muntah. Sedangkan, tanda heat stroke meliputi, peningakatan suhu tubuh lebih dari 40,5 derajat c
elsius, berkurangnya kemampuan untuk menurunkan suhu tubuh (berhenti berkeringat dan kulit menjadi panas), penurunan tekanan darah, peningkatan denyut jantung, dan sesak nafas."Bagi yang merasa kondisi kesehatannya terganggu segeralah melakukan pemeriksaan ke dokter atau puskesmas," tandasnya.