Rabu, 23 Oktober 2019 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 1967
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Unit Pelaksana Teknis Ambulans Gawat Darurat (UPT AGD) Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah memberikan pelatihan kegawatdaruratan dasar kepada 178 sopir ambulans puskesmas dan rumah sakit.
Tidak memiliki latar belakang bidang kesehatan
Kepala UPT Ambulans Gawat Darurat Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Iwan Kurniawan mengatakan,
tahun lalu ada 61 pengemudi ambulans yang diberikan pelatihan kegawatdaruratan dasar."Pelatihan ini penting karena mayoritas pengemudi justru tidak memiliki latar belakang bidang kesehatan," ujarnya, Rabu (23/10).
Iwan menjelaskan, selain dilatih mengemudi yang baik dan benar saat membawa pasien, pengemudi ambulans tersebut juga dibekali terkait bantuan hidup dasar.
"Pelatihan itu namanya defensive driving, sopir ambulans ada perbedaan dengan sopir-sopir yang lain. Mereka kita bekali juga kemampuan untuk menolong pasien pada saat kondisi gawat darurat," terangnya.
Menurutnya, pelatihan berlangsung tiga hari dalam seminggu untuk satu kelas dan diikuti antara 25 sampai 30 pengemudi ambulans. Materi yang diberikan meliputi, kegawatdaruratan dasar seperti, membantu pernafasan, sirkulasi, termasuk memberikan nafas buatan.
"Pelatihan itu kita mulai sejak awal tahun, secara bertahap seluruh pengemudi ambulans akan kita berikan pelatihan," tandasnya.