Rabu, 16 Oktober 2019 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 2094
(Foto: Aldi Geri Lumban Tobing)
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-2024 asal DKI Jakarta, Fahira Idris, mengapresiasi sejumlah inovasi dan terobosan, serta pencapaian Anies Baswedan selama dua tahun menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Fahira, capaian terbesar Anies adalah mampu mengubah paradigma pembangunan dengan konsep city 4.0 di mana pemerintah sebagai kolaborator dan masyarakat sebagai co-creator. Selama dua tahun ini, pendekatan pembangunan kota sudah berubah. Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berubah menjadi kolaborator, sedangkan warga sebagai kreator.
"Jika Jakarta ingin melompat sebagai City 4.0, memang kebijakan seperti ini yang harus diusung, Pak Anies sudah memulainya. Saya sangat mengapresiasi," ujarnya, usai diskusi publik bertajuk "Evaluasi Kepemimpinan Anies Baswedan Dua Tahun di Jakarta" di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/10).
Terobosan lainnya yakni pengintegrasian antar moda transporasi dan memuliakan pejalan kaki. Transportasi yang terintegrasi membuat masyarakat dapat menghemat pengeluaran biaya transportasi.
"Mulai tahun 2019 BRT terintegrasi denga MRT, LRT, sehingga transportasi lebih hemat dan penggunanya jauh lebih banyak," terangnya.
Untuk penataan trotoar, sambungnya, saat ini sangat berpihak kepada kaum lansia, penyandang disabilitas, serta perempuan, khususnya ibu hamil.
"Bagi kami perempuan yang jelas sangat terasa di penataan trotoar. Di JPO juga sudah ada lift untuk ibu hamil, lansia, dan penyandang disabilitas," ungkapnya.
Demi keamanan dan kenyamanan, Pemprov DKI Jakarta juga sudah memperbanyak closed circuit televison (CCTV) di fasilitas publik yang didukung dengan pencahayaan yang memadai.
"Kita tahu minimnya pencahayaan dapat memicu terjadinya tindak kriminalitas, dan biasanya perempuan menjadi sasaran utama. Pemprov DKI hadir memberikan rasa aman itu," ucapnya.
Fahira juga mengapresiasi upaya Pemprov DKI Jakarta memaksimalkan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dengan adanya empat rumah aman, 19 pos pengaduan, aplikasi Jakarta Aman Siaga 112 yang berkolaborasi dengan Polda Metro Jaya, ditambah Unit Reaksi Cepat (URC) 24 jam dan delapan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) gratis.
"Nyatanya di tahun 2019 kriminalitas kejahatan terhadap perempuan turun 50 persen dari 728 di tahun 2018 menjadi 407 di tahun 2019," kata Fahira.
Ia menambahkan, pencapaian Anies dalam dua tahun kepemimpinannya yakni, menumbuhkan ekonomi Jakarta di atas rata-rata nasional. Selain itu, menjadikan Jakarta sebagai provinsi dengan indeks demokrasi tertinggi di Indonesia.
"Pak Anies juga
saya nilai berhasil dalam menggairahkan kembali seni dan budaya, khususnya pelestarian kebudayaan Betawi," tandasnya.