Senin, 14 Oktober 2019 Reporter: Mustaqim Amna Editor: Toni Riyanto 2273
(Foto: Mustaqim Amna)
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bank Negara Indonesia (BNI) menginisiasi Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah.
Inisiasi ini diwujudkan dalam penandatangan Perjanjian Kerja Sama yang berlangsung di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/10). Penandatanganan itu juga dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, jajaran OJK, serta PT BNI.
Anies mengatakan, inisiasi Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah merupakan salah satu bentuk pembiasaan diri, yang mana dalam fase selanjutnya akan membentuk budaya dan karakter, terlebih sasaran dari gerakan ini adalah anak-anak sekolah.
"Saya garis bawahi budaya menabung butuh pembelajaran dan pembiasaan, begitu seseorang memiliki kebiasaan maka akan tumbuh budaya dan selanjutnya akan membentuk karakter terlebih kepad anak-anak," ujar Anies, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Langkah untuk memberikan intensif berupa tabungan kepada anak-anak yang mengumpulkan sampah plastiknya, dirasa sangat tepat, karena secara tak langsung akan merangsang proses pembiasaan agar anak-anak mencintai lingkungannya serta menumbuhkan kebiasaan menabung.
"Langkah memberikan intensif anak-anak mengumpulkan sampah kemudian ditabung ini merangsang proses pembiasaan itu, yakni kebiasaan menabung dapat, kebiasaan hidup bersihnya juga dapat," terangnya.
Seperti diketahui, Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah sejalan dengan Instruksi Gubernur Nomor 157 Tahun 2016 tentang Pembinaan dan Pengembangan Bank Sampah.
Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI juga telah menerbitkan Surat Edaran kepada Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia tertanggal 27 Mei 2019 dengan Nomor 5811/D/HK/2019 tentang Pogram Simpanan Pelajar, untuk mendukung program one student one account.
Sementara itu, Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah telah dilakuakan di Jakarta Barat dan Jakarta Utara, dengan melihat respon positif dari pilot project yang melibatkan lebih dari 160.000 siswa penabung sampah.
Gerakan ini menjadi program yang mendorong kebiasan menabung sejak usia dini, dan menabung dengan cara yang mandiri melalui pemilahan sampah dari sumbernya dan menyetornya ke bank sampah.
Kedepan, program Gerakan Menabung dengan Sampah akan diperluas tidak hanya pada sekolah di Jakarta Utara dan Jakarta Barat, namun juga pada sekolah-sekolah di wilayah lainnya. Kedepannya pula, gerakan ini akan diimplementasikan pada kelompok-kelompok masyarakat dan pada gedung-gedung perkantoran serta pemerintahan di DKI Jakarta.
Lebih lanjut, Anies juga memberikan arahan kepada seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta, khususnya pihak sekolah, untuk mendukung penuh Gerakan Ayo Menabung dengan Sampah, dengan cara mengampanyekan secara luas dan memberikan reward bagi siapa saja yang memperoleh target pemgumpulan sampah terbanyak.
"Saya ingin Dinas kampanyekan lebih luas, sehingga jumlah sekolah yang ikut program ini menjadi lebih banyak. Berikan reward kepada siswa atau guru yang mencapai target tinggi (dalam pengumpulan sampah). Jadikan kegiatan ini sebagai keceriaan," ungkapnya.
Anies berkeyakinan jika gerakan tersebut berhasil, maka para generasi selanjutnya akan mendapat literasi baru.
"Bukan sekadar gerakan, tetapi juga literasi finansial dari tabungan yang mereka kumpulkan," tandasnya.