Minggu, 22 September 2019 Reporter: TP Moan Simanjuntak Editor: F. Ekodhanto Purba 4888
(Foto: TP Moan Simanjuntak)
Di tengah arus modernisasi, Paguyuban Seliwa Pukul Marzuki (PSPM) yang bermarkas di Jl Bulak Budi Bakti, RT 07/08, Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat masih konsisten dalam melestarikan kesenian dan kebudayaan Betawi.
"Agar kesenian tradisi dan kebudayaan Betawi ini tetap lestari, kami siap berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," ujar Rusli (48) pimpinan PSPM, Minggu (22/9).
Dijelaskan Rusli, hal tersebut dilakukan oleh pihaknya atas dasar kecintaan dan tanggung jawab terhadap kelestarian seni dan budaya Betawi.
Soal sejarah berdirinya paguyuban PSPM, ia menuturkan paguyuban tersebut didirikan oleh para sesepuh warga asli Betawi yang tinggal di Kalideres.
"Dulunya, paguyuban ini fokus pada pelestarian beladiri silat Betawi, namun pada 2014 pelestariannya berkembang pada kesenian Gambang Kromong, Palang Pintu, Tari Topeng, Ondel-ondel dan berbagai jenis tarian tradisi Betawi lainnya," katanya.
Tak heran jika kemudian markas PSPM yang juga menjadi rumah tinggal sesepuh, Saadi (62) ini dipenuhi dengan berbagai macam alat musik tradisional, seperti Gambang Kromong dan lain sebagainya.
Selain itu, paguyuban yang beranggotakan 30 orang dengan usia dari 18-50 tahun tersebut secara administrasi juga telah terdata di Sudin Parbud Jakarta Barat.
Menurutnya, selama ini, kesenian tradisional Betawi yang dipelajari kerap ditampilkan di pesta-pesta pernikahan maupun pementasan di sejumlah wilayah.
"Kami juga ingin terlibat di panggung-panggung kesenian dan kebudayaan yang digagas oleh Pemprov DKI agar kesenian serta kebudayaan Betawi bisa tetap lestari," tandasnya.