Djarot Ingin Sampah Pasar Diolah Jadi Kompos

Selasa, 30 Desember 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 6172

Pengelola Pasar Diminta Dirikan Pengolahan Kompos

(Foto: doc)

Volume sampah yang dihasilkan pasar tradisional di ibu kota setiap harinya terbilang besar. Karena itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat, menginginkan agar pasar menjadi pusat pengolahan pupuk kompos. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Saya minta produsen sampah organik, sepeti pasar, yang menghasilkan banyak sampah untuk mendirikan pusat pengolahan kompos

"Saya minta produsen sampah organik, seperti pasar, yang menghasilkan banyak sampah untuk mendirikan pusat pengolahan kompos," pinta Djarot di Balaikota, Selasa (30/12).

Dia mengatakan, sebanyak 80 persen sampah di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur merupakan sampah organik. Jika bisa diolah menjadi pupuk akan sangat mengurangi volume sampah. Selain itu juga bisa menjadi penghasilan tambahan bagi pengelola pasar. "Di Pasar Kramatjati kan luar biasa, 80 persen sampah organik, maka harus diolah jadi pupuk. Sehingga yang dibuang ke Bantar Gebang bisa diminimalisir," ujarnya.

Untuk pendistribusian pupuk, mantan Walikota Blitar itu menyarankan agar dijual kepada Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Terlebih, dinas tersebut juga mengelola ratusan taman dan membutuhkan pupuk untuk tanaman.

Mengenai denda maksimal sebesar Rp 500 ribu bagi warga yang membuang sampah sembarangan, akan disesuaikan di lapangan. Menurutnya, nilai denda akan melihat seberapa banyak sampah yang dibuang.

"Ya, jangan mahal-mahal dong, ada yang Rp 350 ribu, Rp 300 ribu, tergantung sampah yang dibuang. Kalau misalnya dia buang kasur, ya didenda Rp 500 ribu. Tapi kalau cuma kecil, ya disesuaikan saja," ujarnya.

Dia menambahkan banyak warga yang telah menjadi relawan untuk mengawasi warga yang buang sampah sembarangan. Mereka menamakan diri polisi sampah. "Jadi mereka akan sweeping warganya sendiri. Kalau ketangkap difoto saja dan dilaporkan. Ini untuk memberi efek jera, biar kita punya budaya bersih. Kebersihan kan sebagian dari iman," ungkapnya.

BERITA TERKAIT
130 Ibu Rumah Tangga Dilatih Daur Ulang Sampah

130 Ibu Rumah Tangga Dilatih Daur Ulang Sampah

Jumat, 12 Desember 2014 14302

pd_pasar_jaya2.jpg

Sampah di Pasar Tradisional Akan Dikelola Pasar Jaya

Jumat, 28 Maret 2014 5896

30 Warga Jaktim Jalani Sidang Yustisi

Buang Sampah Sembarangan, 30 Warga Jaktim Disidang

Senin, 29 Desember 2014 7092

220 Anggota Koarmabar Bantu Bersihkan Kali Item Kemayoran

Koarmabar Bersihkan Sampah di Kali Item

Rabu, 24 Desember 2014 5715

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 469045

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307864

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 284370

Siswa di Jakut Tebarkan Optimistis Sintas COVID 19 Melalui Puisi

Siswa di Jakut Tebar Optimistis di Tengah COVID- 19 Melalui Puisi

Rabu, 15 April 2020 260991

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Basuki akan Bongkar Reklamasi PT KCN

Jumat, 15 April 2016 196615

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks