Djarot Ingin Sampah Pasar Diolah Jadi Kompos

Selasa, 30 Desember 2014 Reporter: Erna Martiyanti Editor: Agustian Anas 5986

Pengelola Pasar Diminta Dirikan Pengolahan Kompos

(Foto: doc)

Volume sampah yang dihasilkan pasar tradisional di ibu kota setiap harinya terbilang besar. Karena itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat, menginginkan agar pasar menjadi pusat pengolahan pupuk kompos. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Saya minta produsen sampah organik, sepeti pasar, yang menghasilkan banyak sampah untuk mendirikan pusat pengolahan kompos

"Saya minta produsen sampah organik, seperti pasar, yang menghasilkan banyak sampah untuk mendirikan pusat pengolahan kompos," pinta Djarot di Balaikota, Selasa (30/12).

Dia mengatakan, sebanyak 80 persen sampah di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur merupakan sampah organik. Jika bisa diolah menjadi pupuk akan sangat mengurangi volume sampah. Selain itu juga bisa menjadi penghasilan tambahan bagi pengelola pasar. "Di Pasar Kramatjati kan luar biasa, 80 persen sampah organik, maka harus diolah jadi pupuk. Sehingga yang dibuang ke Bantar Gebang bisa diminimalisir," ujarnya.

Untuk pendistribusian pupuk, mantan Walikota Blitar itu menyarankan agar dijual kepada Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Terlebih, dinas tersebut juga mengelola ratusan taman dan membutuhkan pupuk untuk tanaman.

Mengenai denda maksimal sebesar Rp 500 ribu bagi warga yang membuang sampah sembarangan, akan disesuaikan di lapangan. Menurutnya, nilai denda akan melihat seberapa banyak sampah yang dibuang.

"Ya, jangan mahal-mahal dong, ada yang Rp 350 ribu, Rp 300 ribu, tergantung sampah yang dibuang. Kalau misalnya dia buang kasur, ya didenda Rp 500 ribu. Tapi kalau cuma kecil, ya disesuaikan saja," ujarnya.

Dia menambahkan banyak warga yang telah menjadi relawan untuk mengawasi warga yang buang sampah sembarangan. Mereka menamakan diri polisi sampah. "Jadi mereka akan sweeping warganya sendiri. Kalau ketangkap difoto saja dan dilaporkan. Ini untuk memberi efek jera, biar kita punya budaya bersih. Kebersihan kan sebagian dari iman," ungkapnya.

BERITA TERKAIT
130 Ibu Rumah Tangga Dilatih Daur Ulang Sampah

130 Ibu Rumah Tangga Dilatih Daur Ulang Sampah

Jumat, 12 Desember 2014 13840

pd_pasar_jaya2.jpg

Sampah di Pasar Tradisional Akan Dikelola Pasar Jaya

Jumat, 28 Maret 2014 5730

30 Warga Jaktim Jalani Sidang Yustisi

Buang Sampah Sembarangan, 30 Warga Jaktim Disidang

Senin, 29 Desember 2014 6959

220 Anggota Koarmabar Bantu Bersihkan Kali Item Kemayoran

Koarmabar Bersihkan Sampah di Kali Item

Rabu, 24 Desember 2014 5578

BERITA POPULER
Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusunawa Marunda

Pemkot Jakut Bantu Perketat Pengawasan Rusun Marunda

Jumat, 21 Juni 2024 468506

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Dishub Gandeng Waze Luncurkan Fitur Navigasi Ganjil Genap

Kamis, 19 Oktober 2017 307242

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

90 Sanggar Betawi Belum Punya Badan Hukum

Jumat, 10 Juli 2015 285055

 Libur Natal, 36.871 Pengunjung Padati TMII

TMII Dipadati Pengunjung

Jumat, 25 Desember 2015 283952

 4500 Warga Ramaikan Karnaval KBT

Karnaval KBT Dipadati Ribuan Warga

Minggu, 30 Agustus 2015 282631

Bagikan ke :
BANG JAKI +indeks
POTRET JAKARTA +indeks
VIDEO +indeks