Selasa, 17 September 2019 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Budhy Tristanto 4832
(Foto: Wuri Setyaningsih)
Untuk lebih memaksimalkan pemanfaatannya, PD Dharma Jaya menerapkan teknologi semi mekanik di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Cakung, Jakarta Timur.
Direktur Usaha PD Dharma Jaya, Mohamad Adam Ali Bhutto mengatakan, penggunaan teknologi semi mekanik untuk efisiensi fungsi RPH dan cost leadership. Sebelumnya RPH Cakung menggunakan sistem teknologi line system.
"Karena dengan menggunakan line system, total cost yang dikeluarkan lebih besar akibat biaya listrik yang tinggi. Dulu sistem ini digunakan karena tingginya tingkat pemotongan hewan ternak di RPH Dharma Jaya, yaitu 700 hingga 1.000 ekor per hari, namun seiring meningkatnya volume daging impor, jumlah pemotongan di RPH Dharma Jaya saat ini hanya sekitar 80 ekor per hari, itulah kenapa harus diganti," jelasnya, Selasa (17/9).
Rekayasa tersebut, lanjut Adam, dilakukan secara bertahap dan melibatkan nasabah pemotong untuk mencari masukan, agar nasabah merasa nyaman dengan perubahan tersebut. Rekayasa ditarget tahun ini selesai pengerjaannya.
"Biaya yang sudah Dharma Jaya keluarkan baru sebesar Rp 70 juta, dari total yang dibutuhkan untuk rekayasa teknologi sekitar Rp 300 juta sampai akhir tahun ini," katanya.
Adam mengungkapkan, saat ini ruang pemotongan dengan line system (otomatis) yang dimiliki PD Dharma Jaya dipecah dua, satu menjadi ruang line system dengan ukuran lebih kecil dan satu ruangan proses pemotongan semi mekanik.
"Satu line system lainnya dipecah juga menjadi dua ruangan proses pemotongan semi mekanik. Jadi total ruangan proses pemotongan menjadi satu line system dan tiga ruangan semi mekanik," tandas
nya.