Jumat, 13 September 2019 Reporter: Aldi Geri Lumban Tobing Editor: Toni Riyanto 4468
(Foto: Reza Hapiz)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengapresiasi pertunjukan ekspresi seni dan kebudayaan Lenong Betawi di halaman Gedung Balai Kota DKI Jakarta, pada Jumat (13/9) malam.
Pertunjukan yang diselenggarakan secara terbuka tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta, LSM Bang Japar, Bank DKI, dan BUMD Perumda Pembangunan Sarana Jaya.
"Alhamdulillah, malam hari ini lumayan bersejarah karena malam hari ini kita pertama kalinya menyelenggarakan Lenong. Malam hari ini kita menyelenggarakan bersama Bang Japar. Tadi sudah digarisbawahi bahwa pembangunan itu bukan hanya membangun yang nampak secara fisik saja. Pembangunan itu punya aspek yang banyak, dan salah satu yang harus kita tumbuhkan adalah mengembalikan kegiatan kebudayaan di Jakarta
untuk menjadi wahana menumbuhkan adab di Kota ini," ujar Anies, dikutip dari siaran pers PPID Provinsi DKI Jakarta.Anies lantas mengajak masyarakat Jakarta untuk menyadari bahwa kebudayaan itu bagian dari proses membangun peradaban. Untuk itu, Anies berharap banyak agar kegiatan seni dan budaya, khususnya Betawi, memiliki tempat yang subur untuk tumbuh di Jakarta. Apalagi, Anies menyebut Lenong Betawi sangat unik karena kegiatan yang interaktif melalui lakon percakapan dengan penonton yang mengedepankan kreativitas, bukan sekadar penampilan yang dibaca dan diingat-ingat.
"Jadi, malam hari ini menjadi babak baru. Kita lakukan ini dan harapannya nanti rutin. Ada banyak sekali sanggar lenong di Jakarta. Ini pasti ada banyak jaringan. Dan kalau kita bisa lakukan ini secara rutin, InsyaAllah kesempatan bagi semua untuk tampil, kesempatan bagi semua untuk bisa menunjukkan kreativitasnya. Karena untuk bermain lenong, itu butuh kemampuan imajinasi yang tinggi. Pada imajinasi yang tinggi insyaAllah merangsang untuk tingkat kecerdasan, apalagi bagi anak-anak yang masih muda. Kita berharap ini tumbuh dan berkembang," ungkapnya
Anies juga menyampaikan, tema pertunjukan Lenong kali ini sangat relevan atas perkembangan kota Jakarta yaitu, Muharram Betawi. Anies menyebut, kesenian dan kebudayaan Betawi harus bisa dikembalikan ke publik secara luas dan dikembangkan untuk bisa dinikmati semua kalangan.
Anies mengakhiri sambutannya dengan membacakan pantun. "Dari Tomang bersepeda ke Duren Tiga. Lanjut ke Jelambar, pakai ojek ke Kramat Jati. Selamat datang Nyak Babe di Balai Kota. Bareng Bang Japar, kita ngelenong sampai pagi," tandasnya.