Sabtu, 31 Agustus 2019 Reporter: Budhi Firmansyah Surapati Editor: Budhy Tristanto 1635
(Foto: Istimewa)
Memiliki hunian di tengah Ibu Kota menjadi dambaan setiap warga. Apalagi jika ditambah daya tarik dalam penataan interior dan furnitur di ruang terbatas dengan sentuhan minimalis.
Untuk mewujudkan penataan hunian yang apik, Pemprov DKI Jakarta melalui Perumda Pembangunan Sarana Jaya berkolaborasi bersama SMKN 26, SMKN 56 dalam SMKN 52, SMKN 4 Jakarta dan Universitas Trilogi Jakarta untuk memberikan referensi penataan hunian kepada calon penghuni program Samawa DP 0 Rupiah.
Dalam Festival Samawa 'Ini Rumah Gue' yang diselenggarakan di Nuansa Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Sabtu (31/9), tersedia booth Klinik Design Interior. Di booth ini warga dapat langsung bertanya dalam penataan interior hunian dan furnitur yang bisa digunakan untuk mempercantik hunian dan memberikan rasa nyaman selama menempatinya.
Selain diberikan penjelasan bagaimana penataan furnitur dalam ruang yang terbatas, warga juga dibantu dalam perencanaan, desain, pemilihan bahan material, sampai dengan produksinya.
"Klinik Design Interior menjadi salah satu booth yang menarik yang hadir di festival ini," ujar Direktur Administrasi & Keuangan Sarana Jaya, Bima P. Santosa, dikutip dari PPID DKI Jakarta.
Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Suharno mengatakan, SMK sebagai sekolah kejuruan telah mendidik siswa-siswinya dengan kompetensi yang siap untuk memberikan bantuan berupa konsep tata ruang dan mewujudkannya dalam karya nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Dengan adanya booth Klinik Design Interior, warga DKI Jakarta, khususnya para penghuni di hunian DP 0 Rupiah ini bisa mendapatkan gambaran dalam hal penataan furnitur di sini. Siswa-siswi kami siap memberikan bantuan, memberikan referensi yang baik untuk warga," ujar Suharno.
Selain itu, Sekretaris Dekan Fakultas Industri Kreatif dan Telematika, Universitas Trilogi, Oki Kurniawan menambahkan, kegiatan ini memberikan ruang bagi Universitas Trilogi yang mengusung tiga pilar dasar, yaitu Teknososiopreneur, Kolaborasi, dan Kemandirian, untuk secara nyata menerapkan bidang keilmuan dan keterampilan.
"Terutama, penerapan disiplin ilmu desain dalam kesempatan ini, untuk bisa berkontribusi meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya warga Jakarta. Kami juga ingin mengangkat desain sebagai salah satu pendekatan solusi bagi permasalahan ruang bagi setiap lapisan masyarakat," ujar Oki.
Booth ini merupakan bentuk dukungan dan pemberian ruang kepada para siswa dan mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat dalam mempromosikan kemampuan desain interiornya.
Dengan begitu, para siswa dan mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman yang berkesan untuk menjejaki karir kedepannya di dunia desain interior.