Jumat, 30 Agustus 2019 Reporter: Wuri Setyaningsih Editor: Budhy Tristanto 1561
(Foto: Wuri Setyaningsih)
Bank DKI menyalurkan kredit Supply Chain Financing (SCF) senilai Rp 93 miliar kepada enam RSUD di Jakarta. Hal tersebut direalisasikan melalui penandatanganan perjanjian kredit, Jumat (30/8).
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini mengatakan, penyaluran kredit ini merupakan bentuk dukungan Bank DKI untuk kelancaran operasional RSUD agar mampu memberikan layanan kesehatan terbaik kepada warga.
“Menjadi suatu kebanggaan dan kehormatan bagi kami, dapat memberikan jasa perbankan dalam bentuk supply chain financing dengan enam RSUD di Jakarta,” kata Herry.
Dijelaskan Herry, kredit ini akan dimanfaatkan untuk pembiayaan tagihan piutang klaim kepada BPJS Kesehatan. Bank DKI akan membayar tagihan klaim fasilitas kesehatan setelah tagihan diakseptasi oleh BPJS. Adapun limit pembiayaan akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penyedia fasilitas kesehatan.
“Dengan pengelolaan cash flow yang lebih baik, RSUD diharapkan dapat memberikan layanan kesehatan terbaik kepada masyarakat,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti menambahkan, penandatanganan kredit SCF merupakan mitigasi Dinas Kesehatan untuk mengantisipasi saat terjadinya masalah pada cash flow (aliran uang) di rumah sakit milik Pemprov DKI.
“Kita harapkan dengan adanya bantuan kredit ini layanan kesehatan kita tidak terganggu," kata Widyastuti.
Ditegaskannya, kredit SCF bersifat sepeti dana talangan atau dana cadangan. Sehingga baru dapat digunakan ketika RSUD atau RSKD membutuhkannya. Kalau tidak, maka dana tersebut akan tetap berada di Bank DKI.
Dengan adanya dana talangan yang dapat dicairkan kapan saja, lanjut Widyastuti, pihaknya dapat memberikan jaminan kepada warga DKI agar tidak khawatir bila terjadi masalah pada BPJS Kesehatan.
"Sudah ada jaminan dari Pemprov dengan Bank DKI bahwa pelayanan kesehatan tetap akan berjalan dengan baik," tandasnya.
Dana kredit sebesar Rp 93 miliar yang disalurkan Bank DKI tersebar untuk RSKD Duren Sawit senilai Rp 5 miliar, RSUD Budhi Asih Rp 15 miliar, RSUD Koja Rp 20 miliar, RSUD Pasar Rebo Rp18 miliar, RSUD Tarakan Rp15 miliar dan RSUD Cengkareng sebesar Rp 20 miliar.