Senin, 22 Desember 2014 Reporter: Andry Editor: Erikyanri Maulana 6061
(Foto: doc)
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menilai peringatan Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember merupakan momentum untuk meningkatkan peran kaum perempuan.
"Hari Ibu harus betul-betul diperingati. Bukan hanya seremonial saja tetapi bagaimana meningkatkan peran ibu di masa mendatang," ujar Djarot, Senin (22/12).
Mantan Walikota Blitar ini mengibaratkan, perjuangan hidup kaum ibu dan bapak sebagai sayap burung terbang yang tidak bisa dipisahkan, sebaliknya harus bergerak beriringan.
"Apabila satu sayapnya patah, maka burung itu tidak akan bisa terbang," katanya.
Dikatakan Djarot, peringatan Hari Ibu merupakan perayaan terhadap peran seorang ibu dalam keluarga dan lingkungan sosial. Atas dasar itu, hari besar ini perlu dijadikan penghayatan akan jasa dan perjuangan kaum ibu selama ini.
"Selamat Hari Ibu, kita jadikan ibu-ibu kita peremuan yang mampu untuk mendidik, mengasuh, dan menciptakan generasi mendatang lebih baik dari pada generasi sekarang," ucapnya.
Pada peringatan Hari Ibu kali ini, Djarot juga meminta pemerintah pusat tidak melempar wacana yang bisa memecah belah kesetaraan gender seperti rencana pengurangan jam kerja bagi perempuan. Pemerintah seharusnya justru mengeluarkan kebijakan khusus bagi ibu hamil yang berpihak terhadap keselamatan anak di dalam kandungan.
"Kebijakan khusus harus ada bagi ibu-ibu yang baru melahirkan atau sedang hamil. Saya katakan, perempuan dan laki-laki atau kaum bapak itu sejajar lho," tandasnya.